Elyas menyebut, di Provinsi Papua, investasi bergerak di bidang kehutanan, perkebunan dan pertambangan. Ia pun tak memungkiri bahwa pasca DOB, sumber daya alam yang bisa dikelola provinsi induk berkurang.
Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia Perwakilan Papua dan Papua Barat, Kresna A. Payokwa menyebut, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya berjumlah 44.945 investor.