Yang pertama terkait isu yang menyebut bahwa dari pembangunan patung Tuhan Yesus nantinya diisi bom. Bom ini jika meledak maka bisa memusnahkan seluruh masyarakat di Intan Jaya. Lalu yang kedua berkaitan dengan ekploitasi tambang di Blok Wabu.
“Kejadian berawal dari sekitar pukul 13.40. WIT kelompok KKB yang diduga merupakan kelompok Undius Kogoya melakukan penembakan ke arah pos TNI dan berujung ke pembakaran rumah dinas ASN Pemkab Intan Jaya”, tutur Kasatgas Humas, Minggu (21/1) kemarin.
Dalam baku tembak yang berlangsung selama tiga hari itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang terkena serpihan peluru. Mereka adalah anggota Brimob, Bripda Alfandi Steve Karamoy meninggal dunia akibat ditembak KKB pada Jumat (19/1). Dan sudah diterbangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, Ops Damai Cartenz AKBP Dr. Bayu Suseno menjelaskan bahwa serangan KKB ini diduga berasal dari belakang Tower BTS Telkomsel, di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.
Situasi yang kondusif itu diharapkan dapat terus dijaga apalagi saat ini menjelang Natal, sehingga masyarakat mulai mempersiapkan diri merayakannya. Untuk membantu masyarakat, prajurit TNI yang bertugas di wilayah itu akan berupaya membantu melalui program pembinaan teritorial.
Meski demikian tak ada korban jiwa dan situasi bisa dikendalikan. Kejadian ini kini ditangani Kepolisian Resor Intan Jaya. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Adi menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Kamis (7/12) sekira pukul 09.50 WIT.
Adapun alasan penarikan lantaran dampak dari adanya Pos TNI di kampung Titigi, pada Kamis (9/11) lalu, terjadi kecelakaan bom kepada anak didiknya atas nama Misana Hagisimijau.
Kepolisian Resor Intan Jaya tengah mendalami kasus pembacokan yang dilakukan Orang Tak Dikenal (OTK) terhadap korban atas nama Hajar Ramadhan (33), Jumat (3/1). Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo saat ditemui di Media Center Bid Humas Polda Papua membenarkan pembacokan tersebut.