Dia mengatakan, saat ini Kota Jayapura dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan. Kemudian potensi tanah longsor, banjir bahkan abrasi seperti yang sudah terjadi di kawasan pantai wisata Holtekamp Kota Jayapura juga telah menjadi ancaman serius. Karena itu, pihaknya terus memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga di Kota Jayapura, supaya benar-benar memperhatikan soal ini.
Hingga memasuki akhir bulan Januari ini, curah hujan di Kota Jayapura yang biasanya meningkat, nampaknya tidak terjadi. Anggapan bulan Januari terjadi hujan sehari-hari, nampaknya tidak begitu terasa. Dampak hujan juga belum begitu terasa, hanya genangan air di bebearpa tempat, seperti di depan BKKBN Kotaraja, yang sempat terasa setelah terjadi hujan deras.
Alhasil banyak kendaraan yang kesulitan untuk melintas karena jika menurunkan kaki dipastikan akan basah. Setelah dicek ternyata lubang saluran pembuangan yang masuk ke drainase sangat keci dan tidak sebanding dengan debit air.
BMKG dalam rilisnya, memaparkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut yang diakibatkan sirkulasi siklonik atau pusaran angin yang membawa uap air yang membentuk awan.