Harapannya setelah pelaksanaan selesai digelar kedepannya mereka bisa melakukan atau melanjutkan kegiatan serupa secara mandiri. Sehingga Kegiatan ini tidak saja dilakukan sekali saja tetapi itu berkelanjutan. Karena itu ke depannya bisa memberikan dampak secara ekonomi bagi masyarakat setempat.
PJ Gubernur Papua pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP. M.P.A menyatakan Festival ini dilaksanakan sebagai wujud dukungan terhadap Kabupaten khususnya dalam mengembangkan kemajuan kebudayaan dan ketahanan pangan serta promosi wisata berbasis ekonomi masyarakat di dua Kabupaten Jayawijaya dan Yahukimo.
 Minimnya perawatan membuat jembatan tersebut kini terlihat kumuh dan tercium bau tidak sedap di sekitar jembatan. Toilet, dan Papan nama Kampung Nelayan terlihat rusak, tembok sepanjang jembatan pun dicoret-coret, serta sampah-sampah berserakan oleh orang yang tidak bertangungjawab membuat jembatan ini terlihat jorok dan kumuh. terlihat juga sisa-sisa percikan pinang di sepanjang tembok jembatan kampung nelayan tersebut.
Ted Mokay menjelaskan, bagi peserta yang mengikuti tes untuk menjadi putra-putri FDS Ke-XIV tahun 2024 harus mengikutinya dengan baik. Tunjukkan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki masing-masing peserta karena untuk pemilihan putra-putri FDS baru kali pertama dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua Yimin Weya, mengatakan pihaknya akan melakukan peningkatan kualitas dan kapasitas tempat wisata di provinsi induk (Papua), dikarenakan menurut Yimin, Provinsi Papua punya potensi yang sangatlah cukup dalam mengelola tempat pariwisatanya.
Festival Dekranasda dan Kopi gratis seharian merupakan program yang diinisiasi oleh Disperindagkop kota Jayapura untuk mempromosikan aksesoris buatan tangan (Hand Made) dan kuliner IKM, UMKM di Kota Jayapura.
  Penjabat Sekretaris Daerah Kota Jayapura Robby Awi di Jayapura, mengatakan melalui Festival Misi dan Tranformasi Kampung dapat memperkuat kultural masyarakat kampung serta mempertahankan warisan leluhur melalui seni, budaya dan kearifan lokal.
Ketua Papuan Voice Jayawijaya Bonny Lani menyatakan Komunitas ini telah berdiri sejak tahun 2014 di Provinsi Papua induk, yang mana komunitas ini adalah komunitas Film maker namun film yang dibuat ini dalam bentuk advokasi tentang kehidupan masyarakat (dokumenter), komunitas ini dibagi ke beberapa daerah di seluruh Papua.
Hal tersebut diungkapkan Pemilik Noken Anniya (Pusat Kerajinan Honai Kreatif) di Kota Jayapura, Mama Merry Dogopia bahwa adanya Festival Cenderawasih sangat membantu pihaknya, dalam hal menjual produk.
Menurutnya, hal ini terbukti bahwa selama pelaksanaan event Festival Cenderawasih, 17-19 Mei 2024, tercatat capaian total omset transaksi pada penyelenggaraan Festival Cenderawasih sebesar Rp 646.279.500.