Kepala Dinas Pewindakop Papua Selatan Laurensius Waimu, S.Sos, yang memimpin langsung pemantauan ketersediaan Bapok di sejumlha distributor tersebut mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka memantau bahan pokok khususnya di Kabupaten Merauke, Papua selatan, lebih fokus pada Minyakita.
“Pada umumnya permintaan paling tinggi itu dari kalangan ASN, ketika daya beli mereka menurun seiring dengan adanya efisiensi anggaran, maka ini memicu terjadinya deflasi,” bebernya.
Menurutnya, agenda tersebut juga agar memudahkan teman-teman Muslim dalam menyambut Ramadan, mereka bisa membeli bahan pokok yang dibutuhkan selama Ramadan. “Pantauan kami, sejauh ini ketersediaan bahan pokok dan harga masih stabil,” ungkap Hartati.
Menurut Hartati, pembatasan ini dilakukan guna mendukung peningkatan pendapatan maupun kesejahteraan dari para pengusaha ayam petelur di Provinsi Papua. "Apalagi sebelumnya telah ada edaran dari gubernur terkait pembatasan telur ayam di Papua," ujarnya.
Dia mengatakan sidak ini biasanya dilakukan oleh pemerintah menjelang Natal dan tahun baru atau hari raya keagamaan lainnya. Itu hanya untuk memastikan ketersediaan barang dan harga barang di pasaran.
"Untuk masalah sampah di Pasar Pharaa Sentani menjadi tanggung jawabnya Disperindag, kita sifatnya hanya mendukung karena Tupoksi soal kebersihan pengangkutan sampah diberikan langsung ke Disperindag,"bebernya.
Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Merauke Eric Rumlus ditemui media ini mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada penjual ikan yang ada di jalan GOR Merauke untuk tidak lagi menggunakan area tersebut untuk menjual ikan.