Kalau melihat penyebaran kasus tiap kelurahan, yang paling tertinggi di Vim Abepura sebanyak 26 kasus, disusul Entrop dan Asano 24 kasus, Whaimhorok 23 kasus, Awiyo 21 kasus, Hamadi dan Yabansay 17, Waena 16 kasus, Adipura 14 kasus dan Angkasapura 12 kasus.
Untuk mencegah penyebaran HIV-AIDS di Kota Jayapura, yang menjadi poin penting untuk diperhatikan oleh masyarakat adalah perilaku sosial bagi semua kalangan lebih khusus lagi para remaja. Terutama jangan melakukan hubungan seksual sembarangan, apalagi bukan pasangan resmi.
Populasi penderita HIV secara global lebih banyak terjadi pada para pekerja seks, pemakai narkoba suntik, seks sesama jenis, transgender, dan pelanggan seks bebas. Fenomena penderita atau terinfeksi HIV AIDS jumlahnya cenderung meningkat di setiap negara karena berkembangnya pula pergaulan di kalangan remaja yang semakin bebas.
Sebelumnya, Asisten I Bidang Pemerintah Sekretariat Daerah Kabupaten Jayapura, Elvina Situmorang, juga mengungkapkan adanya informasi yang diterima dari masyarakat mengenai meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kabupaten Jayapura dikarenakan tutupnya tanjung elmo atau tempat lokalisasi di Kabupaten Jayapura.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan bahwa tren kasus Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) tahun 2024 mengalami kenaikan. Tahun 2022, ibu hamil (Bumil) yang dites sifilis sebanyak 1.864 yang positif HIV 8 orang dan positif sifilis 39 orang, sedangkan untuk Tahun 2023 yang positif HIV dan sifilis alami peningkatan yakni, positif HIV 18 dan positif sifilis 96 dari 1.531 yang dites sifilis.
"Bahwa pemalangan Puskesmas Komba dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki hak, karena tanah tersebut sudah bersertifikat, dan sertifikatnya Dinkes, jadi kita beli tanah itu dan sudah bersertifikat, sekarang kami menunggu pihak-pihak yang lebih berkompeten untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, " terangnya kepada Cenderawasih Pos
Menurut Sri Antari, berdasarkan kelurahan, wilayah paling tinggi ada di Distrik Jayapura Utara sebanyak 403 kasus, khusus penderita balita 241 sedangkan kelompok umur di atas 5 tahun sebanyak 162 kasus.
Benedicta Herlina Rahaggiar menjelaskan, tujuan dari pemeriksaan kesehatan gratis ini adalah untuk melakukan screenbing lebih awal. Karena dengan mengecek kesehatan lebih awal akan lebih baik untuk ketahui sehingga pencegahan sedini mungkin dilakukan dibandingkan jika penyakit sudah parah baru diketahui.
Masyarakat harus kembali waspada terhadap pertumbuhan kasus Tuberkulosis (TBC). Pasalnya Dinas Kesehatan Kota Jayapura mencatat tahun 2024 sebanyak 2.864 kasus yang berhasil dinotifikasi atau dideteksi.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Jayapura, Khairul Lie menjelaskan bahwa untuk pemeriksaan kesehatan gratis, sebanyak 21 puskesmas di Kabupaten Jayapura dapat melaksanakan program tersebut.