Kepala Bidang Damkar Kota Jayapura, Margareta V Kirana, juga mengaku cuaca di Kota Jayapura saat ini sangat panas yang ekstrem. Untuk itu diimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di permukiman padat tidak membakar sampah sembarangan.
Bantuan yang akan diberikan berupa bibit dan umbi tanaman keladi serta ubi jalar. Selain itu, ada juga bantuan lain berupa beras, pupuk dan pestisida. Ada sebanyak 9.500 bibit ubi jalar dan talas yang disalurkan oleh Kementerian Pertanian.
“Ekosistem yang ada di sekitar salju abadi menjadi rentan dan terancam. Perubahan iklim juga berdampak pada kehidupan masyarakat adat setempat yang telah lama bergantung pada keseimbangan lingkungan dan sumber daya alam di wilayah tersebut,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Rabu.
"Kondisi iklim di pegunungan (kabupaten Puncak) sekarang masih mengalami kekeringan dan diperkirakan ini masih akan berlangsung hingga November, selanjutnya mulai masuk musim hujan," kata kepala stasiun Klimatologi Jayapura, Sulaiman, saat dikonfirmasi melalui sambungan ponselnya Selasa (15/8) kemarin.
Sebagai respons atas bencana kekeringan yang melanda kedua distrik tersebut Polda Papua melalui Polres Mimika kembali mendistribusikan logistik dukungan dari Kapolri, Selasa (15/8).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, pembangunan lumbung pangan ini kemungkinan tidak perlu membangun secara khusus.
"Untuk di Kabupaten Jayapura daerah yang rawan banjir tentu ada. Apalagi kita pernah mengalami musibah banjir bandang. Untuk itu masyarakat tetap kami imbau untuk selalu waspada jika terjadi hujan deras untuk di wilayah Sentani di bawah kaki Gunung Cycloop,"ujarnya, Selasa (9/8) kemarin.
“Khusus menyangkut kesehatannya, sampai saat ini belum ada yang signifikan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, dr. S Sumule kepada Cenderawasih Pos.
Musim kemarau berkepanjangan yang diiringi cuaca dingin ekstrim memicu terjadinya gagal panen hingga membuat warga Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, kesulitan mendapatkan bahan makanan sejak awal Juni lalu.
"Saya bersama tim saat ini sedang memikirkan strategi penanganan bencana alam untuk segera ditangani," kata Ribka, sebagaimana rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Minggu (6/8).