Disamping itu, berdasarkan pantauan kondisi dinamika atsmofer terkini saat ini, Fenomena El Nino terpantau di Indonesia dalam kondisi Moderate (sedang), yang artinya fenomena ini memberikan dampak terhadap penurunan terhadap curah hujan.
"Sesuai data dari BMKG bahwa musim penghujan saat ini sudah mulai terjadi sehingga saya berharap menghimbau seluruh masyarakat di kota Jayapura supaya Waspada dalam menyikapi kondisi cuaca buruk yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu, " kata Frans Pekey, Sabtu (24/12).
“Kami mendengar apa saja yang dipaparkan oleh Pangdam Cenderawasih bahwa kemungkinan musim hujan ini peluang bencana alam itu sangat memungkinkan,” kata Agus Subiyanto kepada wartawan saat berkunjung ke Lantamal X Jayapura, Jumat (8/12).
"Kami mengimbau warga yang tinggal di 139 kampung, 5 kelurahan dan 19 distrik di Kabupaten Jayapura selalu hati-hati dan waspada dengan kondisi cuaca yang ada saat ini,"ungkapnya kepada wartawan Cenderawasih Pos, Sabtu (2/12).
BMKG dalam rilisnya, memaparkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut yang diakibatkan sirkulasi siklonik atau pusaran angin yang membawa uap air yang membentuk awan.
"Situasi sekarang di Kota Jayapura memang panas, bahkan secara nasional. Kita juga perlu menjaga sumber-sumber air kita. Di dalam rumah juga misalnya instalasi listrik jangan kita bikin tahu-tahu, undang mereka yang profesional supaya pasang kabel itu baik-baik," katanya
Berbagai tanaman hias kini sudah mulai banyak dicari customer mulai pucuk merah, bugenvil, rombusa dan lainnya. Khususnya tanaman yang tahan cuaca panas banyak dicari, karena selain untuk menghiasi rumah, juga untuk membuat rumah asri dan teduh.
‘’Kami imbau warga yang berada di bantara sungai untuk selalu hati-hati dan waspada saat hujan deras, terutama bagi mereka yang tinggal di pemukiman rawan banjir dan longsor, yang ada dibeberapa titik di Kabupaten Jayapura. Begitu juga dengan warga yang tinggal di daerah perbukitan juga harus hari-hati terkait dampak longsor,"ungkapnya, Selasa (31/10) kemarin.
Dokter umum dan badan kesehatan terkemuka yang mewakili lebih dari tiga juta ahli kesehatan di seluruh dunia, akan menyampaikan surat terbuka yang menyerukan tindakan segera melawan perubahan iklim untuk melindungi kesehatan masyarakat.
"Hal tesebut disebabkan oleh beberapa factor, pertama, karena adanya pergerakan semu matahari yang pada bulan September – Oktober matahari berada di sekitar ekuator sehingga penyinaran matahari menjadi lebih intens," kata Pelaksana Harian Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura, Serly Hartiningsih, Jumat (20/10).