Oleh karena itu, Bas Suebu ini mengaku mendukung Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano maju di Pilkada 2024. Dukungannya ini semata karena melihat rekam jejak BTM. Dimana selama menjabat sebagai Walikota Jayapura BTM banyak perubahan yang di kerjakan untuk kesejahtraan masyarakat Papua.
Pemekaran Papua utara menurut BTM langkah tepat mendorong kesekahtraan masyarakat. Karena dengan begitu segala program baik pemerintah pusat maupun daerah akan lebih terfokus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
  Adapun pada acara tatap muka tersebut BTM menerima sejumlah aspirasi dari warga Kampung Buton. diantaranya masalah pendidikan. Warga setempat berharap BTM nantinya bisa mengelolah pendidikan di Papua dengan baik. Pasalnya menurut mereka, pengolahan pendidikan di Provinsi Papua saat ini tidak berjalan maksimal seperti biaya pendidikan yang masih tinggi.
 Selain fokus pada pertanian dan perkebunan BTM juga akan fokus pada pengelolahan peternakan. Sebagaimana dirinya saat menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi dia cukup aktif memberikan bantuan ternak ke masyarakat setempat.
Selain fokus pada pertanian dan perkebunan BTM juga akan fokus pada pengelolahan peternakan. Sebagaimana dirinya saat menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi dia cukup aktif memberikan bantuan ternak ke masyarakat setempat.
Dari blusukannya itu dia menerima sejumlah asiprasi pedagang setempat salah satunya terkait penyediaan SPBU khusus. Saat ini memang TPI Hamadi memiliki SPBU khusus, akan tetapi pengelolahannya belum maksimal.
 Lawan politik saat ini selalu mencari cari kesalahan keduanya guna untuk menurunkan elektabilitas. Mulai dari masalah Persipura yang turun ke kasta liga dua, YB yang baru baru ini dituding menggunakan ijasah palsu, lalu baru-baru ini, BTM di dicecar oleh salah satu Akademisi Uncen.
Tema yang terlihat cukup normatif dan biasa - biasa saja. Disini Tomi Mano menyatakan bahwa tema tersebut sudah sesuai dengan visi dan misi keduanya termasuk sudah seperti apa yang dikerjakan selama ini.
Adapun beberapa aset daerah Pemprov Papua yang sampai saat ini belum dikelola maksimal, diantaranya aset hotel, yang tersebar di beberapa Kabupaten/Kota. Diantaranya Hotel Numbay di Kota Jayapura, Arfak di Manokwari, Hotel Asmat di Kabupaten Merauke dan Hotel Mapia di Kabupaten Biak Numfor, serta beberapa aset lainnya.
Adapun itu merupakan biaya yang ditanggung pemerintah daerah kepada guru guru PAUD di Kabupaten Jayapura. "Angka Rp. 250 ribu ini sudah termasuk honor kami setiap bulan, bahkan awalnya itu hanya Rp. 150. tapi naik menjadi Rp. 250 sampai sekarang kami hanya dibayar dengan angka segitu," ungkapnya dihadapan BTM.