Parade Budaya ini awalnya tidak ada dalam rangkaian kegiatan semarak HUT RI ke 79. Parade budaya ini diikuti para pelajar mulai dari tingkat SD, SMP Sederajat, SMA/SMK sederajat, dan tingkat perguruan tinggi.
Kegiatan yang diberi tajuk Digital Entrepreneurship Academy ini digelar di Auditorium IISIP Yapis menghadirkan 200an pelaku usaha UMKM baik jasa maupun barang, yang fokus melakukan penawaran secara online.
Juru Bicara Fraksi Gerakan Perubahan Kesejahteraan Solidaritas Rakyat Indonesia Raya, Meti Karangan menyebut anggaran yang bersumber dari dana otsus harus melihat keberpihakan dan lebih mengutamakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat non-fisik.
Diakui, Festival Biak Pintar (FBP) yang dikemas sebagai suatu event untuk mengangkat sejumlah ekosistem pendidikan, maupun keberhasilan, prestasi siswa dan guru maupun sekolah adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian dan apresiasi.
Semarak HUT RI-79 yang ditandai dengan dibukanya kegiatan jalan santai itu, dihadiri sejumlah perwakilan Forkumpimda, Kapolres Biak Numfor AKBP Arire Trestiawan, Dandim 1708/BN Letkol. Inf Marsen Sinaga, Pimpinan OPD, ASN dilingkungan Pemda Biak, dan juga siswa-siswi SD, SMP yang ada di Kota Biak dan sekitarnya.
Dihadapkan dengan tingginya tantangan kasus itu, Kapolres Biak Numfor AKBP Arie Trestiawan menyadari pentingnya membangun kota yang ramah terhadap anak di Biak. Tantangan ini kata Arie Trestiawan memang sesuai dengan fenomena yang terjadi dan akan men- jadi konsen yang harus dihadapi bersama seluruh stakeholder di Biak.
Aplikasi tersebut kini dinyatakan siap untuk diluncurkan. Aplikasi pemantau dan pelaporan kekerasan ini dapat diinstal oleh siapapun baik siswa, orang tua dan juga masyarakat umum jika mendapatkan bukti laporan ada dugaan tindak kekerasan terhadap anak usia sekolah.
Kapolres Biak Numfor, AKBP Arie Trestiawan menjelaskan proses pengamanan Pilkada 2024, sembari berjalan. Proses dan tahapan yang begitu panjang tentu memakan cukup banyak energi dan konsentrasi, aparat keamanan. Tidak terkecuali anggota Polres Biak Numfor.
Dikatakan, sejumlah upaya yang harus dilakukan secara cepat, untuk penyusunan peraturan bupati, untuk penerapan Perda pemungutan pajak dan retribusi daerah, segera diterapkan di lapangan, tentu saja dengan melakukan sosialisasi dan rasionalisasi nilai objeknya.
Kamarudin mengatakan lomba debat bertujuan tidak hanya membangkitkan jiwa kritis, optimis tetapi juga beretika dalam berdebat. Selain itu juga, debat berguna dalam mengolah kecerdasan lingustik, dan bagaimana peranan mereka dalam memperdebatkan sesuatu yang kontra maupun pro, menciptakan persepsi baru dan membangkitkan kepercayaan pendengar.