Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Biak Numfor, Gunadi, S.Sos., MM, menyampaikan bahwa setelah APBD dievaluasi oleh Pemerintah Provinsi Papua, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) bersama Badan Anggaran DPRK melakukan berbagai perbaikan dan penyempurnaan sesuai catatan yang diberikan oleh tim evaluasi provinsi.
Dentuman gendang berpadu dengan bunyi nyaring simbal menggema di Pelataran Hadi Supermarket, Jalan Imam Bonjol, Biak, Rabu (29/1) pertang hingga malam. Suasana penuh semarak menyelimuti puncak perayaan Imlek 2567 Tahun Ular Kayu ini, di mana ratusan pasang mata terpaku menyaksikan atraksi spektakuler Tiga Barongsai dan Tarian Naga yang dibawakan oleh tim dari Sanggar Yayasan Buddha Dharma Biak dan juga Karyawan hadi Supermarket Biak.
Masyarakat, baik dari wilayah Biak maupun wisatawan dari luar daerah seperti Kabupaten Supiori, memanfaatkan momen liburan ini untuk menikmati keindahan alam. Banyak keluarga memilih berlibur bersama di lokasi-lokasi wisata alam yang menawarkan kesejukan dan ketenangan.
Bante Prawira juga menegaskan bahwa pagoda ini akan dibuka untuk umum dengan batasan-batasan tertentu yang perlu dijaga bersama. Meski berfungsi utama sebagai tempat ibadah, pengelola tidak keberatan jika pagoda ini juga menjadi destinasi wisata rohani, asalkan tetap menghormati aturan dan kesakralan tempat.
Disebutkan, minuman tersebut diproduksi secara lokal dengan bahan dasar fermentasi air, gula, dan ragi kue, kemudian disuling. Produk ini dijual dengan harga terjangkau, yakni Rp 50.000 per botol, dan menyasar masyarakat. Sistem penjualannya dilakukan melalui penitipan di beberapa tempat dan juga secara online.
Plt Sekretaris Daerah Biak, Z.L. Mailoa, ST.,MT, membacakan sambutan Penjabat (PJ) Bupati Biak Numfor memberikan apresiasi kepada PHBI Biak serta seluruh pengurus yang konsisten menyelenggarakan kegiatan hari besar Islam.
Peresmian ini menjadi momen istimewa yang menggabungkan semangat keagamaan dan kebersamaan lintas komunitas. Musholla Al-Quddus dibangun melalui swadaya masyarakat, melibatkan komunitas Muslim dan non-Muslim di Biak. Hal ini mencerminkan semangat toleransi dan kebersamaan yang kuat di wilayah tersebut.
“Kami juga memberikan imbauan Kamtibmas kepada pengunjung agar selalu berhati-hati saat menikmati wisata air terjun, serta menjaga norma-norma dan aturan yang berlaku, serta mengutamakan keselamatan, baik diri sendiri maupun orang lain,” ungkap Ipda Agus.
Informasi awal mengenai peredaran ganja diperoleh dari masyarakat. Tim yang dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba AKP Iriene Aronggear, S.H., dan Kaur Bin Ops Iptu Supriadi segera melakukan penyelidikan di lokasi yang diduga menjadi pusat aktivitas tersebut.
Tuan rumah sebenarnya mendominasi jalannya pertandingan. Namun tim tamu jauh lebih efektif dalam memanfaatkan peluang. PSIS membuat 6.587 penonton terdiam saat unggul lebih dulu pada menit 47 Sudi Abdalla. Tuan rumah kemudian merespon dan menyamakan kedudukan lewat sundulan Alexsandro Ferreira menit 53.