Arjuna mengaku fokus dan bekerja keras selama pertandingan berlangsung. “Secara pribadi, saya sangat percaya diri, semangat, dan bisa menunjukan yang terbaik. Secara tim, walaupun kita kurang satu pemain, kita tetap semangat, kompak dan kerja keras,” ungkapnya.
Ferry Moningka dari PMI Biak mengungkapkan bahwa kondisi ini mendorong pihaknya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada para pendonor darah. “Kami siap memberikan pelayanan langsung di mana saja di Biak, termasuk mendukung instansi-instansi yang ingin menggelar kegiatan donor darah,” ujarnya
Penyesuaian ini mengacu pada Surat Edaran gabungan tiga kementerian yang mengatur tentang Pembelajaran selama Bulan Ramadan. Berdasarkan aturan tersebut, terdapat pembagian waktu belajar di sekolah dan belajar mandiri di rumah, maupun lingkungan dan tempat ibadah.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Biak Numfor, Gunadi, S.Sos., M.Si, Selasa (4/2) menjelaskan bahwa meskipun ada ketentuan tunjangan beras dapat diberikan dalam bentuk uang, pemerintah daerah masih mempertahankan pemberian beras secara fisik. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi aspirasi sebagian pegawai yang lebih memilih menerima jatah beras daripada uang.
Sebab pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert juga hadir ke stadion menyaksikan pertandingan tersebut. Dia bahkan ditemani oleh staf kepelatihannya, Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenurg.
“Saat ini kita mengalami puncak musim hujan. Selain itu, ada gangguan cuaca regional yang dikenal sebagai Madden-Julian Oscillation (MGO) yang sedang aktif di wilayah Indonesia, khususnya bagian timur Papua,” ujar Ari Sofyan.
Kegiatan ini berlangsung di Kantor SAR Biak dengan melibatkan berbagai instansi, termasuk TNI AU, TNI AL, Instansi Swasta, BUMN dan Vertikal lainnya, serta tenaga kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Biak.
"Kegiatan ini mampu mengembangkan bakat dan kreativitas anak. Mereka dilatih untuk tekun, sabar, dan mengekspresikan imajinasi, yang sangat baik untuk merangsang perkembangan motorik. Selain itu, ini juga menjadi ajang untuk menyatukan berbagai suku, etnis, dan agama, menguatkan nilai-nilai kebersamaan yang menjadi esensi dari perayaan Imlek," ujar Olla.
Pembatalan ini mencakup penerbangan dengan nomor JT938/939 yang dioperasikan menggunakan pesawat tipe B737-900ER. Penerbangan yang biasanya dijadwalkan berangkat pukul 07.45 WIT dan tiba pukul 11.45 WIT tersebut akan dibatalkan pada tanggal 3, 5, 7, 12, 14, 17, 19, 21, 24, 26, dan 28 Februari 2025.
Pada putaran kedua Liga 1 musim ini, PSBS memilih untuk pulang kampung dan bermarkas di SULE. Pasukan Napi Bongkar sudah dua kali melakoni laga home di SULE. Pertama ditahan imbang 1-1 oleh Persib Bandung dan keok 1-3 dari PSIS Semarang.