“Saya hadir di sini cuma minta satu, tadi kita sudah bicara dengan pihak korban untuk mereka tidak lagi melakukan aksi pembalasan. Kita minta mereka duduk diam dulu, kita mau cari solusi, mau cari jalan keluar untuk baga
Kejadian konflik antar warga ini terjadi Minggu, 9 November 2025 yang disebabkan adanya warga dianiaya kelompok warga lainnya hingga mengalami luka berat. Tak terima akhirnya terjadi aksi balasan. Kabid Humas Polda Papua
Rudi menjelaskan, sejak kejadian itu, pihak sekolah meliburkan sekolah karena takut ada sesuatu yang terjadi saat proses belajar mengajar dilakukan di sekolah. Atau saat anak-anak tersebut sedang dalam perjalanan dan ter
Namun, pihak kepolisian dengan sigap meredam bentrok tersebut. Atas peristiwa itu, Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi agar aksi saling serang itu tidak terula
Tak hanya melakukan razia sajam, kata Kapolsek pihaknya juga akan melakukan patroli guna menyambangi masyarakat setempat untuk memberikan imbauan tentang keamanan dan ketertiban. “Sambang masyarakat ini kita imbau untuk
Kapolsek Kwamki Narama, Ipda Yusak Sawaki mengatakan sampai saat ini belum ada kesepakatan untuk berdamai yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang terlibat bentrok. Namun, ia menyebutkan bahwa situasi di lokasi kejadia
"Kemarin sore mereka sudah bersepakat untuk hari ini dilakukan pembayaran. Namun, sampai saat sore hari ini belum ada pengumpulan uang lagi dari pihak pelaku untuk melakukan pembayaran," kata Ipda Yusak. Ipda Yusak menje
Pengusutan ini penting guna menjaga transparansi, akuntabilitas dan kepastian hukum bagi publik. Oleh karena itu, perlu ada tim independen yang dibentuk guna melakukan investigasi.
Aksi tersebut dilakukan lantaran adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara dalam hal ini KPU dan kurang tegasnya Badan pengawas pemilihan umum (Bawaslu) Papua dalam mengawasi jalannya PSU.
Bentrokan tersebut terjadi di jembatan gantung yang menghubungkan Distrik Wesaput dengan Kampung Minimo Distrik Maima. Kedua kelompok yang belum bisa dilerai ini saling menghujani kelompok lawan dengan panah, batu maupun