Dalam aksi reflektif yang digelar di Wamena, DPD I KNPI Papua Pegunungan, Pemuda Adat Papua Pegunungan, dan OKP Cipayung menyerahkan pernyataan sikap, rekomendasi, dan draf usulan Raperdasus tentang Perlindungan Satwa En
Yang dilakukan BBKSDA dengan cara membakar dianggap salah dan itupun diakui oleh pihak BBKSDA. Alhasil sasaran tembak semua ditujukan ke gedung berwarna hijau di Kotaraja tersebut. Bahkan Menteri Kehutanan, Raja Juli har
“Ke depan, saya minta MRP, Ondoafi, Ondofolo, serta tokoh masyarakat adat, kalau itu berkaitan dengan budaya Papua, mari kita proteksi melalui regulasi Perdasi maupun Perdasus, sehingga siapapun, termasuk pemerintah daer
Terkait rencana ini Ondoafi Warke, George Awi mengaku tak setuju jika mahasiswa melakukan demo yang berkaitan dengan pembakaran Mahkota Cenderawasih. Ia tak mau sesuatu yang harus dihormati dan diselesaikan secara bermar
"Ke depan, saya minta MRP duduk bersama masyarakat adat membahas tatanan adat yang dituangkan dalam suatu aturan. siapa pun yang datang di tanah Papua, termasuk aparatur pemerintah yang di bawahnya harus menghormati buda
Dalam keterangan perwakilan Masyarakat adat Tabi-Saereri, Ismael Mebri mengatakan hal ini dilakukan oleh pihaknya sebagai bentuk keperihatinan pihaknya terhadap situasi dan kondisi yang terjadi belakangan ini ditengah ma
“Burung cenderawasih adalah simbol kehormatan masyarakat Papua, saya sangat memahami adanya kekecewaan di masyarakat. Namun kami berharap masyarakat tidak terprovokasi dan menyikapi peristiwa ini secara arif,” kata Yohan
Mahkota yang dianggap sakral karena hanya boleh digunakan oleh seorang ondoafi sebagai tanda kebesarannya itu dimusnahkan dengan cara dibakar. Ini yang diprotes warga. "Ini sudah kelewatan, kenapa harus dibakar? Itu dipa
Kepala BKSDA Papua Santoso Silaban menyebutkan bahwa pemusnahan tersebut dilakukan pihaknya dari hasil patroli selama kurang lebih tiga hari lamanya yakni dari, 15-17 Oktober 2025 di Kota/Kabupaten Jayapura, dan Kabupate
“Patroli ini dilakukan untuk menindaklanjuti peredaran TSL ilegal, yang sering kali terjadi di titik-titik krusial seperti bandara, pelabuhan, perbatasan dan sebagainya.” ungkap Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam P