Owner Caroline Baby 'n Gift Shop, Erlin, menjelaskan bahwa program ini ditujukan untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada para orang tua dan calon ibu mengenai perawatan bayi, mulai dari kesehatan kulit hingga keseha
Dijelaskan, Tim Identifikasi yang dipimpin Ipda Adnan bersama 6 personel juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan bayi berjenis kelamin perempuan yang belum mempunyai nama alias Ms.X tersebut.
Kapolres mengtatakan, berdasarkan hasil tersebut, pihaknya pun kemudian melakukan penyelidikan terkait dengan pelaku pembuangan bayi di tong sampah RSUD itu. Pihaknya juga mendalami pendalaman terkait identitas pelaku. “
Direktur RSUD Mimika, dr. Antonius Pasulu juga membenarkan penemuan bayi perempuan tersebut. Kata Antonius, berdasarkan laporan yang diterima, bayi berjenis kelamin perempuan, berat badan 1.286 gram, panjang badan 33 cm
 Bayi perempuan kembar siam atau dempet itu sedang berjuang untuk hidup sembari mendapatkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit. Ia belum diperbolehkan pulang setelah ibunya melahirkannya pada 24 Januari 2025 lalu.
Kisah ini bermula sekitar sembilan bulan lalu ketika sang ibu diperiksa melalui USG dan ditemukan indikasi kembar siam. Spesialis Kandungan, dr. Jefferson Nelson Munthe, SpOG (K), M.Kes, SubSp Fetomaternal yang menangani mendapati bayi kembar perempuan mengalami dempet di dada. Ia kemudian membentuk tim dengan melibatkan beberapa dokter spesialis, dokter bedah, dokter anak juga dokter jantung dan dokter anestesi.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Papua yang juga dokter penanggung jawab ruang Reonatologi RSUD Jayapura, dr James Thimoty menjelaskan penyebab bayi-bayi tersebut meninggal lantaran belum siap lahir.
 "Kasus ini menjadi perhatian serius mengingat kondisi bayi yang dibuang secara tidak manusiawi, dan diharapkan segera ditemukan titik terang mengenai kejadian tragis ini,"imbuhnya.
  Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon menyampaikan terkait penemuan dua jenazah orok bayi ini, ia meminta anggotanya terus melakukan penyelidikan. Mencari keterangan tambahan untuk menemukan siapa ibu jabang bayi yang tega membuang anaknya.
 Kaur Pelayanan Dokpol RS Bhayangkara dr. Annisa R Alkatiry mengungkapkan dari hasil autopsi jazad bayi perempuan itu lahir dalam keadaan hidup, diperkirakan usia jabang bayi sudah 40 minggu.