Hal itu disampaikan Ketua Aprindo Papua, Harris Manuputhy. Pihaknya memastikan Bahan Pokok (Bapok) dalam keadaan stabil. "Bahkan kami anggota Aprindo telah menyiapkan kebutuhan stok untuk menyambut Nataru, jadi bisa dipastikan stok Bapok aman dan harganya tetap stabil, " katanya
Harga Bahan pokok (Bapok) di Pasar tradisional Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura terpantau naik. Para pedagang mengaku harga beras dan kebutuhan pokok lainnya di pasar tersebut mengalami kenaikan.
  Ia menyampaikan kemungkinan rencana pengecekan itu akan dilakukan pada awal April mendatang, sementara saat ini Dinas Perindakop sedang melakukan sidak di Pasar tradisional seperti Pasar Youtefa, Entrop, Hamadi, Numbay, dan Koya timur.
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri dan Sarana Perdagangan Dinas Perindag Provinsi Papua, Baji Idrus menjelaskan, untuk harga komoditi pertanian masih stabil, bahkan harga cabai rawit yang sering naik dan turun, kini terpantau normal.
 Dalam pengawasan tersebut, pihaknya memang tidak menemukan produk yang dijual yang tidak sesuai standar BPOM, namun menemukan produk yang direturn, atau ditarik kembali oleh distributor.
 Menurut Jeri, Pemerintah melalui organisasi perangkat daerah pengampu urusan ekonomi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan kabupaten/kota, Bulog dan stakeholder lainnya terus melakukan monitoring pergerakan stok, harga dan rantai distribusi.
  “Yang pertama cabai naiknya cukup tinggi, itu Rp 150.000 sampai Rap 160 ribu per kg, cabai keriting 100 ribu per kilo biasanya naiknya itu 60 sampai 70.000. Jadi melonjaknya sangat tinggi,"
Plt. Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai mengatakan, dari sidak tersebut dipastikan ketersediaan BBM cukup. Begitu pun dengan stok LPG dan minyak tanah dalam kondisi aman selama Nataru.
‘’Kita kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke. Jadi kami bekerja sama untuk memastikan pertama keamanan pangan menjelang Natal dan tahun baru. Ini kami sudah jalan di Kota dan beberapa distrik seperti Ulilin, Jagebob.Kami minta kerja sama dengan stakeholder, ada Dinas Kesehatan, Perindakop dan pelaku sendiri,’’ jelasnya. Â