Faturachman mengaku dengan tampilnya kopi Papua di event Internasional, merupakan salah satu dukungan berkelanjutan Bank Indonesia terhadap pengembangan UMKM dan sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menjelaskan, daerah-daerah yang teridentifikasi tersebut meliputi Provinsi Papua, Papua Selatan dan Papua Tengah.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman, mengatakan hingga Juli 2024, volume transaksi QRIS di Papua tercatat 8.018.990 atau mencapai 275 persen dari target tahun 2024 ini.
Kepala Kantor Perwakilan BI Papua, Faturachman menjelaskan, upaya yang dilakukan BI dan Bulog ini, merupakan program Bulog Siaga dan Kelompok Tani (Poktan) Kaipoa Nabire, dalam rangka pengendalian inflasi komoditas pangan. Kegiatan berlangsung 22-24 Agustus 2024 di Pantai Maf, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah.
Seperti yang disampaikan Kepala Tim Implementasi Kebijakan SP (Sistem Pembayaran) BI Papua, Rama Kharismawan Purnama Putra bahwa Bank Indonesia memiliki tugas mendorong percepatan penggunaan transaksi non tunai, melalui QRIS.
Dari evaluasi yang dilakukan BI Papua, pelaksanaan Feskop kali ini, minat pengunjung sangat tinggi, partisipasi dari pelaku UMKM khususnya para pengusaha kopi, kuliner dan juga pelaku usaha lainnya juga cukup tinggi.
  Kepala Kantor Perwakilan BI Papua, Faturachman menjelaskan, pelaksanaan Festival Kopi tahun 2024, mengusung tema "Gemilang Emas Hijau Papua Yang Mendunia", beragam kegiatan telah terlaksana dengan baik.
Seperti yang diungkapkan Owner dari Siomay, Teh Ika menjelaskan, pihaknya mengikuti Festival Kopi ini baru yang ke 3 kalinya dan pihaknya sangat mengapresiasi upaya BI dalam menghimpun para pelaku UMKM yang ada, untuk dapat bersaing serta menyediakan pasar.
 Menurutnya, Feskop tahun 2024 ini mengangkat tema Gemilang Emas Hijau Papua yang Mendunia, akan diisi rangkaian kegiatan dan kompetisi untuk mengembangkan kompetensi SDM Industri Kopi dan UMKM Papua.Â
Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menjelaskan, upaya pengendalian inflasi tersebut dengan menyediakan komoditas pangan strategis di Timika, Kab. Mimika, Prov. Papua Tengah yang akan berlangsung dari tanggal 12 sampai dengan 14 Agustus 2024.