Stakeholder Relations Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sentani, Surya Eka mengatakan, PT Angkasa Pura I (Persero) selaku pengelola utama Bandara Internasional Sentani memastikan kesiapan dalam memenuhi fasilitas dan layanan haji 2024.
Dengan kejadian tersebut pihaknya juga memberikan imbauan ke pengguna jasa bahwa pengantar dan pengunjung wajib menjaga kendaraan masing-masing walaupun ada petugas yang mengawasi dari sisi main gate dan selasar.
Menurut Derek, pengembangan infrastruktur untuk ekspor langsung ke luar negeri membutuhkan persiapan yang matang. Termasuk pengembangan pelabuhan laut dan udara.
Pemeriksaan dilakukan meliputi pemeriksaan administratif dan fisik media pembawa serta aturan lainnya yaitu kepiting tidak dalam kondisi bertelur, ukuran lebar karapas diatas 12 cm per ekor atau berat diatas 150 gram per ekor.
Stakeholder Relation Manager Bandara Sentani, Surya Eka mengatakan, pergerakan pesawat selama periode tersebut melayani 15.288 penerbangan. Naik 9% dibanding tahun lalu 14.051 penerbangan, sedangkan untuk kargo mengalami kenaikan 31% dimana tahun ini melayani 46.606.215 kg dibanding tahun lalu 35.540.901 kg.
Sebab dengan adanya pemekaran DOB saat ini, maka peluang wisata yang ada di Papua menjasi sumber PAD. Bahkan di Kabupaten Biak sendiri, mempunyai pantai-pantai yang sangat eksotis dengan keragamaan sosial budaya masyarakat yang sangat menarik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.
Komandan Lanud Silas Papare Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah S.Sos., menyampaikan apresiasinya kepada personel Pengamanan Lanud Silas Papare di Bandara Sentani baik POM, Intel Satgas Kopasgat Pamrahwan yang berhasil menggagalkan pengiriman paket ganja dua kali dalam waktu kurang dari satu bulan di Bandara Sentani.
Untuk itu, dengan ditetapkannya Bandara Sebagai sebagai Bandara Internasional, Sekda berharap pelayanan tetap terus ditingkatkan dan sarana prasarana yang ada di bandara harus ditingkatkan seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman.
Juru Bicara Kemenhub Aditia Irawati menuturkan, status bandara internasional yang dicabut tersebut tidak bersifat final. Kemenhub akan melakukan evaluasi berkala untuk status tersebut. Saat terdapat kebutuhan signifikan tidak tertutup kemungkinan status bandara disesuaikan.
Adita menyampaikan tujuan penetapan itu untuk dapat mendorong sektor penerbangan nasional yang sempat terpuruk saat pandemi COVID-19. Keputusan tersebut juga telah dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.
