Jika sebelum-sebelumnya para nelayan yang dipulangkan dari PNG atau Australia selalu didampingi dari petugas pemerintah, Jumain tiba di Merauke tersebut tanpa pendampingan dari aparat pemerintah. Ini karena biaya pemulangan dari Bali ke Merauke tersebut ditanggung sendiri oleh keluarga Jumain. Saat tiba di terminal kedatangan, Jumain terlihat hanya dijemput oleh istri dan 2 anak perempuannya yang masih kecil.Â
Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Merauke Rekianus Samkakai, S.STP, MAP ditemui di ruang kerjanya, mengakui telah mendapatkan pemberitahuan  terhadap 5 nelayan dari KM Fadhil Jaya asal Kabupaten Merauke yang ditangkap di Australia tersebut dari pihak KJRI yang ada di Darwin, Australia.
Sebenarnya, kata Rekianus Samkakai, informasi 5 nelayan yang ditangkap Australia itu sudah diterima dari para nelayan di Merauke dimana kelima nelayan dari KMN Fadil Jaya itu ditangkap tertanggal 18 Juli 2024. ‘’Namun informasi resminya belum kita terima. Dan kemarin, baru laporan resminya kita terima,’’ kata Rekianus.