“Penurunan daya beli masyarakat ini bukan disebabkan oleh efisiensi anggaran pemerintah, melainkan sudah terlihat sejak awal tahun. Penurunannya sudah terasa sejak Januari. Kami berharap dalam sepekan ini, daya beli masyarakat bisa kembali normal, terutama karena stok sembako telah tercukupi,” jelas Haris.
Hal itu disampaikan Ketua Aprindo Papua, Harris Manuputhy. Pihaknya memastikan Bahan Pokok (Bapok) dalam keadaan stabil. "Bahkan kami anggota Aprindo telah menyiapkan kebutuhan stok untuk menyambut Nataru, jadi bisa dipastikan stok Bapok aman dan harganya tetap stabil, " katanya
Diakuinya, saat ini semua harga khususnya di ritel modern masih stabil. Bahkan hampir semua ritel di Jayapura menyediakan minyak goreng Rp 17.500/liter pengganti minyakita, gula pasir Rp 18 ribu, beras SPHP Rp 67.500/5kg, daging ayam, telur, dan kebutuhan lainnya masih stabil,"ungkapnya.
"Sampai saat ini semua harga khususnya di ritel modern masih stabil, bahkan hampir semua ritel di Jayapura menyediakan minyak goreng Rp 18 ribu/liter pengganti minyakita, gula pasir Rp 18 ribu/kg, beras SPHP Rp 67.500/5kg, daging ayam, telur dan kebutuhan lainnya masih stabil,"ungkapnya
"Apalagi ini kan sangat penting. Jadi pertama kalau pemerintah melihat dari harga cabai rawit kemudian bawang putih, bawang merah, ayam beku dan daging sapi. Kami betul-betul sangat kompetitif dengan supplier kami dari Surabaya, baik itu ketersediaan stok maupun harga harus kompetitif,"ungkapnya kepada Cenderawasih Pos
Bank Indonesia bersama dengan Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia)galakan peningkatan penggunaan uang non tunai di masyarakat. Ketua Aprindo Papua, Harris Manuputty menjelaskan, pihaknya sebagai Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, memfasilitasi masyarakat dalam hal pembelanjaan menggunakan uang non tunai.