Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkap, telah menandatangani Surat Keputusan (SK) untuk membentuk tim kerja khusus yang akan menggodok kajian mengenai pembatasan tersebut. Termasuk aturan lain terkait perlindungan anak di ruang digital.
Ketua Yayasan Kalam Kudus, Herbert Lincoln menyampaikan apresiasi atas terobosan pemerintah pusat dalam mengembangkan pendidikan khusus di tingkat dasar. "Sebagai mitra pemerintah, tentu kami siap menjalankan program tersebut namun saat ini kita masih menunggu pelaksanaan teknisnya seperti apa," ujar Herbert Lincoln saat dikonfirmasi.
"Program ini kami peruntukkan bagi 10 sekolah dasar di Kabupaten Jayapura, khususnya di wilayah Sentani, kita disini mendukung program pemerintah, agar sekolah ditingkatkan kapasitasnya dan didampingi agar bisa menyelenggarakan pembelajaran yang berfokus pada kesehatan fisik dan gizi bagi anak-anak," katanya kepada Cenderawasih Pos
Meski berjalan seperti biasa, namun pihaknya menyebut ada pasien yang ditolak lantaran ruang inap di rumah sakit milik pemerintah itu penuh. “Pelayanan kami tetap jalan seperti biasa, cuman kan ada beberapa pasien ditolak lantaran ruang rawat inap di ruang anak-anak full,” ucap dr Aaron melalui sambungan telfonnnya ketika dikonfirmasi.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, menyampaikan pesan penting kepada seluruh masyarakat, khususnya para orang tua, untuk tidak membiarkan anak-anak bermain tanpa pengawasan dan lebih waspada kejahatan seksualitas yang makin meresahkan kehidupan masyarakat.
Menurutnya, program P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka. Tahapan pelaksanaan P5 meliputi, Pengenalan, Kontekstualisasi, Aksi, Refleksi dan Tindak lanjut. Beberapa karakter yang diharapkan terbentuk melalui P5, antara lain, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan Kreatif.
Kepala Bapas Kelas II Jayapura, Frianty Sanng membenarkan bahwa broken home, keluarga yang tak lagi utuh, menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan remaja terjerumus dalam pergaulan bebas anak.
Senam pagi ini dipandu langsung oleh Pencipta Senam Anak Indonesia Hebat, Abdullah juga dihadiri Pj Walikota, Christian Sohilait, Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Papua, Fathkurohmah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid beserta pimpinan OPD Kota Jayapura, dan juga ratusan siswa-siswi semua jenjang dari berbagai sekolah di Kota Jayapura.
Selama masa pendampingan di LPKA dan LPKS klien anak mengikuti berbagai program pembinaan. Program dimaksud beragam, yakni program keterampilan, kepribadian hingga kemandirian. Diharapkan, anak yang telah menjalankan masa pembinaan, tidak kembali melakukan tindak pidana dan memanfaatkan keterampilan yang dimiliki untuk menggapai cita-cita.