Peresmian langsung dilakukan oleh Wakil Menteri (Wamen) Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN RI Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Wamendagri Ribka Haluk, Pangdam XVII/ Mayjen TNI Rudi Puruwito, Kepala Kantor BKKBN Papua Sarles Brabar serta dihadiri Forkopimda Papua.
Dikatakan, pelayanan PTAMJ saat ini cukup maksimal, adapun kendala, terjadi karena berbagai faktor, salah satunya ketersediaan air yang kurang stabil. Sehingga bagi pelanggan yang merasa ada hal yang kurang dari pelayanan PTAM Jayapura dapat disampaikan ke setiap pos terdekat. Sehingga tukang ledeng Jayapura segera mengambil tindakan.
Upaya pemerintah daerah bersama PDAM Biak dan dukungan Kantor Akuntan Publik (KAP) berhasil menghapus utang sebesar Rp 12 miliar, membuka lembaran baru bagi warga Kampung Manswam hingga Mokmer di Distrik Biak Kota. Keputusan ini menjadi hadiah istimewa bagi ribuan keluarga menjelang penghujung tahun.
"Untuk pelayanan sistim penyediaan air bersih, Sumber air dari Kali Kwarja dengan debit kurang lebih 1 liter/detik dengan sistem gravitasi, sehingga tidak membutuhkan BBM atau listrik, karena air ditangkap di intake kemudian di tampung di reservoar lalu dilanjutkan ke saluran pipa air menuju rumah warga,"ucapnya.
Karena itu, lanjut Keliopas Ndiken, agar rumah yang sudah dibangun itu dapat ditempati warga yang sudah didata masuk ke dalam rumah-rumah itu, maka perlu dibangun akses jalan dan embung-embung untuk menampung air hujan dalam memenuhi kebutuhan warga.
Beberapa opsi yang tengah dipertimbangkan oleh pemerintah daerah antara lain memberikan bantuan kepada masyarakat yang kesulitan membayar, memberikan keringanan pembayaran, atau bahkan mencari sumber pendanaan tambahan untuk membantu PDAM.
Satu diantaranya adalah intake air di Siborgonji di Kotaraja yang hingga kini mengering. Dampaknya adalah kawasan-kawasan yang selama ini terlayani, seperti Tanah Hitam, Abepante, BTN Puskopad Kamkey, BTN Puskopat Lama dan Kampung Tiba tiba tidak bisa lagi terlayani maksimal seperti sebelumnya.
Pesan itu termasuk kawasan padat penduduk karena berdasarkan data dari masyarakat tersebut ada sekitar lebih dari 1000 keluarga yang menetap di kawasan itu. "Untuk pipa ini sudah masuk ke rumah-rumah tetapi airnya tidak ada sehingga itu juga yang kami pertanyakan,"bebernya.
Salah satu warga Kampung Babrongko, Anca Wally mengaku, sampai saat ini di Kampung Babrongko belum ada layanan air bersih dari Pemkab Jayapura, sehingga masyarakat di Kampung Babrongko kesulitan air bersih terutama yang digunakan untuk kebutuhan minum sehari hari dan masak.
Penjabat Walikota Jayapura, Christian Sohilait menyampaikan studi tiru sebagai kegiatan belajar tentang mengelola air limbah oleh PT. Air Minum Jayapura, agar bisa segera memanfaatkan infrastruktur ALD dengan baik.