Ratusan siswa siswi di SMPN 1 Kota Jayapura, Selasa (4/6) kemarin kompak mengenakan pakaian adat daerah dari berbagai etnis dan suku yang ada di Indonesia. Ini disesuaikan dengan tema program P5 di sekolah itu, tentang kebhinekaan. Di mana melalui tema 3 itu anak didik diperkenalkan dengan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia.
  Hal itu kembali ditegaskan oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid sebagai upaya untuk mengingatkan kembali sekolah-sekolah di Kota Jayapura untuk mematuhi aturan edaran Wali Kota Jayapura pada 2023 lalu.
  Kepala Dinas Kominfo Provinsi Papua Selatan Thobias Tapumbi mengungkapkan untuk tahun 2023 lalu, pihaknya memberikan bantuan starlink satu sekolah di setiap kabupaten cakupan wilayah Papua Selatan.
 Itu menurutnya belum dengan uang SPP. Padahal di Buton tempat asalnya tidak ada beban biaya pendidikan alias gratis, namun di Papua ia malah dibebankan biaya yang cukup mahal.
  Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, Elen Montolalu menerangkan pelaksanaan ujian pada jenjang sekolah dasar yang sudah dilaksanakan itu berjalan aman dan lancar sampai selesai.
 Sekolah ini terletak di Distrik Heram, Kota Jayapura. Sekolah ini juga tidak banyak dikenal, karena memang sejak didirikan, sekolah ini berstatus swasta, selain itu, siswa-siswi yang mendaftar di sekolah itu, terbilang cukup minim.
Untuk itu, jika orang tua mau menyekolahkan anaknya di wilayah dekat tempat tinggal sesuai zonasi tentu lebih baik lagi, karena anak tidak jauh pulang dan pergi ke sekolah serta mudah pengawasannya.
Sekolah-sekolah yang mengumumkan kelulusan siswanya tersebut adalah SMAN I Merauke, SMAN 2 Merauke, SMAN 3 Merauke, SMA YPPK Johanes 23 Merauke, SMA YPK Merauke SMKN I Merauke, SMKN 2 Merauke, SMKN 3 Merauke dan SMK Antonius Merauke.
"Sehingga kepada 43 sekolah tersebut kami masih menyusun soal secara bersama. Soal itu sudah dalam bentuk master soal, yang akan kami bagikan besok pada masing-masing sekolah untuk kemudian digandakan di sekolah," bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Provinsi Papua pegunungan, Aron Wanimbo, SE, MSi menyatakan mereka saat ini seperti kertas kosong yang perlu diisi dengan Pendidikan, sebab kalua kertas kosong itu diisi dengan hal -hal yang tidak benar dan bukan Pendidikan yang layak, maka hasilnya sudah sejalan akan memperngaruhi keamanan.