Menurtutnya, dalam waktu 2-3 hari jika sampah tersebut tidak diambil maka akan menumpuk banyak seperti yang terjadi tersebut. Karena sampah yang dibuang di TPS tersebut bukan hanya sampah dari dalam pasar, tapi juga masyarakat dari luar datang membuang sampah mereka di TPS Pasar Wamanggu Merauke.
Kondisi kali Acai yang terjadi seperti saat ini memang selalu membawa ancaman buruk. Terutama pada saat musim hujan tiba yang tentunya dengan intesitas tinggi. Ini akan menyebabkan banjir yang biasa menggenang rumah warga. "Lagi-lagi kami pasrah saja," singkatnya.
“Kami pikir perlu satu konsep yang memang bisa diterapkan untuk mengurangi sampah yang masuk ke teluk,” kata Yakonias Maitindom Kabid Pengelolaan Kualitas Lingkungan dan pengembangan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Papua di Grand Abe Hotel, Rabu (13/12)
"Memang ini sudah terjadi sekian lama dan hari-harinya sudah bau tetapi kami melihat ini ada sampah-sampah yang menutupi daerah aliran dan juga ada rumput mesti dibersihkan menggunakan alat berat," kata Ajeng, salah satu warga di kali Acai, Senin (4/12).
"Kami coba mengajak mahasiswa untuk lebih peka terhadap lingkungannya sebab semua harus bertanggungjawab, " imbuhnya. Selain itu Yonas menyampaikan bahwa hasil sampah plastik yang dikumpulkan akan dijadikan bahan campuran paving blok. "Ini sudah berjalan dan sampah ini kami manfaatkan menjadi paving blok sehingga punya nilai ekonomis, " bebernya.
Sebagai bentuk rasa kepedulian akan kebersihan lingkungan, Bhabinkamtibmas Polres Kepulauan Yapen Bripda Gina G.E Ansanay bersama dengan anak-anak Kampung Banawa membersihkan sampah-sampah di sepanjang Pantai Bawai, Senin (20/11/23).
Lalu Ketua RT 06 Wai Mohrock, Simson Balubun menegaskan bahwa ia memiliki tanggungjawab moril mengingat ada 6 RT yang berada di sekitar Kali Acay. Iapun siap melibatkan warganya untuk aksi grebek sampah nanti. Bahkan kata Simson dirinya berharap dari Perda yang ada bisa memberi dampak.
“Banyak sampah di Kali Acai yang sengaja dibuang oleh warga sekitar. Saya pikir ini harus ditertibkan. Warga di sekitar kali kalau perlu dipindahkan,” kata Lurah Wai Mohrock, Marthen Nasda.
Persoalan penanganan pasar Youtefa dan Otonom Kotaraja, hingga saat ini sepertinya tak kunjung beres. Khusus di Pasar Otonom Kotaraja, pasca ditertibkan bangunan liar di dalam pasar, hingga kini justru banyak lokasi dalam pasar yang terbiarkan kosong, sementara para pedagang memilih berjualan di pinggiran jalan, di luar kompleks pasar otonom Kotaraja.
Komandan Kodim 1707/Merauke Letkol Inf Bayu Kriswandito, melalui Danramil 1707-07/Kepi Kodim 1707/Merauke Kapten Inf Nelson Amirullah mengatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Babinsa Sertu Nur Rofi'i tersebut sebagai upaya dalam membantu meringankan para petugas kebersihan jalan Kabupaten Mappi dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.