Kendati terjadi kenaikan, namun pelayanan BBM Pertalite dan Solar di SPBU-SPBU yang ada di Merauke tidak ada perubahan. Waktu penjualan BBM Pertalite dan Solar masih sangat terbatas, hanya beberapa jam. Setelah itu habis.
Menurut kabar yang beredar mobil ini, sebelumnya sudah terbakar di areal sekitar SPBU, kemudian dengan segera didorong keluar areal SPBU, ke areal yang dianggap lebih aman. Api berkobar sekitar hampir 30 menit tidak jauh dari areal SPBU, dan api tidak dapat dipadamkan dengan cepat. Kejadian ini sempat menjadi perhatian warga dan pengguna jalan, karena menyebabkan sedikit kemacetan.Â
Melansir laman resmi mypertamina.id, harga BBM Pertamina non subsidi masih sama seperti yang dijual sejak Januari 2024. Untuk Pertamax (RON 92) di wilayah Jabodetabek masih dibanderol Rp 12.950 per liter.
Seperti yang terjadi di SPBU Kotaraja, pada saat itu salah satu pelanggan sedang melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak ( BBM) jenis Pertalite dan secara spontan percikan api keluar dari motor dengan sigap dua karyawan SPBU tersebut melakukan pemadaman menggunakan apar.
Diakuinya, menghadapi perayaan Libur Idul Adha 1445H, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku telah mempersiapkan ketersediaan BBM yang cukup untuk mengakomodasi kemungkinan lonjakan konsumsi.
Terkait dengan antrian BBM Pertalite, Hiswanamigas pastikan isu terkait pertalite akan dihapuskan hanya wacana. Ketua DPD Hiswana Migas Papua Maluku Ledryk J Lekenila (Ongen) mengatakan, sampai dengan saat ini BBM jenis Pertalite masih ada di pasaran.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun membenarkan kejadian terbakarnya salah satu kendaraan roda dua setelah melakukan pengisian BBM.
  Dalam pelaksanaannya Kasat Reskrim Polresta Kompol Agus Pombos didampingi Kanit Tipidter Ipda Andri Rihulay dan bersinergi dengan Kepala Badan Meterologi Kota Jayapura, Reynold A. Korwa dan Sales Branch Manager Rayon I Pertamina Papua, Irsan Firdaus Gasani.
xecutive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Sunardi menjelaskan, bahwa dengan menyampaikan 24 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, merupakan upaya yang dilakukan guna mempermudah pelayanan kepada masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024.
   Salah satu pengurus Partai Poltik yang hadir dalam pertemuan tersebut meminta Kapolda Papua untuk dapat menyelesaikan persoalan antrian kendaraan ke SPBU karena menurutnya, antrian tersebut bisa menjadi pemicu masalah keamanan pada Pemilu 2024.