Operasi yang dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Biak Numfor AKP Lally Pundu ini fokus pemeriksaan tidak hanya kendaraan yang tidak standar, pengendara yang tidak memakai helm, hingga kendaraan yang disinyalir modifikasi dan melakukan pengisian bahan bakar berlebih. Istilah yang paling dikenal masyarakat di Biak adalah ‘Tap’ BBM.Â
  Luhut menjelaskan, rencananya, pembatasan itu akan dimulai per 17 Agustus 2024 mendatang. Pembatasan itu dipicu oleh persoalan berulang yakni peruntukan subsidi yang tidak tepat sasaran. ’’Yang gak berhak dapat subsidi bisa dikurangi,’’ terangnya dikutip dalam unggahan akun Instagram pribadinya.
 Membeli BBM eceran juga bukan opsi bagi pengendara motor. Harganya jauh berbeda dibandingkan di SPBU dengan jenis BBM yang sama dan dengan takaran yang berbeda.
Kendati terjadi kenaikan, namun pelayanan BBM Pertalite dan Solar di SPBU-SPBU yang ada di Merauke tidak ada perubahan. Waktu penjualan BBM Pertalite dan Solar masih sangat terbatas, hanya beberapa jam. Setelah itu habis.
Menurut kabar yang beredar mobil ini, sebelumnya sudah terbakar di areal sekitar SPBU, kemudian dengan segera didorong keluar areal SPBU, ke areal yang dianggap lebih aman. Api berkobar sekitar hampir 30 menit tidak jauh dari areal SPBU, dan api tidak dapat dipadamkan dengan cepat. Kejadian ini sempat menjadi perhatian warga dan pengguna jalan, karena menyebabkan sedikit kemacetan.Â
Melansir laman resmi mypertamina.id, harga BBM Pertamina non subsidi masih sama seperti yang dijual sejak Januari 2024. Untuk Pertamax (RON 92) di wilayah Jabodetabek masih dibanderol Rp 12.950 per liter.
Seperti yang terjadi di SPBU Kotaraja, pada saat itu salah satu pelanggan sedang melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak ( BBM) jenis Pertalite dan secara spontan percikan api keluar dari motor dengan sigap dua karyawan SPBU tersebut melakukan pemadaman menggunakan apar.
Diakuinya, menghadapi perayaan Libur Idul Adha 1445H, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku telah mempersiapkan ketersediaan BBM yang cukup untuk mengakomodasi kemungkinan lonjakan konsumsi.
Terkait dengan antrian BBM Pertalite, Hiswanamigas pastikan isu terkait pertalite akan dihapuskan hanya wacana. Ketua DPD Hiswana Migas Papua Maluku Ledryk J Lekenila (Ongen) mengatakan, sampai dengan saat ini BBM jenis Pertalite masih ada di pasaran.