Bupati Jayawijaya Athenius Murib SH, MH, menyatakan sesuai dengan agenda yang dibuat oleh tim untuk Program Makanan Bergizi (PMB), hari ini Pemkanb Jayawijaya bersama Forkopimda melibatkan guru melaunching makan pertama bersama di SMA Negeri 1
Kepala Sekolah SMK N 3 Jayapura Fransiscus Tunggul Amarta ketika dihubungi Cenderawasih Pos menyebutkan bahwa pelaksanaan HUT sekolahnya itu di 2025 ini ditanggung keseluruhannya oleh Alumni.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, S.Pd., mengungkapkan bahwa dari jumlah tersebut, sebanyak 1.907 siswa berasal dari tingkat SMA yang tersebar di 12 SMA Negeri dan 7 SMA Swasta. Dari total peserta SMA, terdapat 944 siswa laki-laki dan 963 siswa perempuan.
“Ke depannya, kami berharap sekolah dapat meng-upgrade diri dengan memilih paket UKK yang lebih kompleks dan didukung dengan sarana prasarana yang lebih memadai. Hal ini bertujuan untuk memberikan tantangan yang lebih tinggi bagi peserta didik agar semakin siap menghadapi dunia kerja maupun wirausaha,” tambahnya.
Menurutnya, sertifikasi lokal tersebut tidak menutup kemungkinan bisa digunakan siswa jika ingin melamar kerja di luar Papua. Lanjutnya menjelaskan sekira tiga tahun yang SMKN 3 Jayapura, SMKN 2 Jayapura, dan SMKN 1 Jayapura sudah mengunakan, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang dilakukan oleh pemerintah kota.
Kepala SMKN 3 Jayapura, Fransiscus Tunggul Kasih Amarta, menyampaikan bahwa UKK diikuti oleh seluruh siswa kelas XII dari sembilan jurusan yang tersedia. Meliputi, Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi, Teknik Elektronika, Teknik Listrik, Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan, Teknik Konstruksi dan Perumahan, Teknik Geomatika, Teknik Otomotif, serta Teknik Desain Permodelan dan Bangunan.
Artinya lulusan SMK ini ke depannya akan menjadi tenaga kerja terampil, tidak saja sebagai tenaga kerja, tetapi mereka juga harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan sesuai dengan basic ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang mereka peroleh selama mengenyam pendidikan di bangku SMK.
Sebagai contoh di SMKN 2 Jayapura kurang lebih sebanyak 12 anak yang belum menerima Bosda dari total yang terima sebanyak 256 siswa khusus orang asli papua. Hal itu disampaikan langsung Kepala Sekolah SMKN 2 Bisnis Manajemen Jayapura Elia Waromi kepada wartawan, Kamis (6/2). Elia mengatakan, penyaluran dana Bosda disekolah itu telah berjalan lancar namun kurang lebih sebanyak 12 anak yang belum terima.
Dia mengatakan, terkait hal itu, pihaknya susah mendapatkan izin dari Dinas perizinan Kota Jayapura. Meskipun sejauh ini masih ada sejumlah kendala yang dihadapi terutama terkait dengan pemasarannya yang harus diantarkan sendiri dari pihak sekolah. Selain itu juga produk-produk kebutuhan rumah tangga tersebut juga harus bersaing dengan produk-produk yang sudah memiliki brand tersendiri dan sudah lebih dulu dikenal di kalangan masyarakat.
Selain itu, berbagai program inovatif diluncurkan, seperti Teaching Factory Jurusan Logistik, Batik SMK dari Jurusan Tata Busana, Roti SMK dari Jurusan Tata Boga, dan toko online smkypkpariwisata.com dari Jurusan RPL yang menampilkan produk-produk unggulan karya siswa yang siap untuk di jual.