Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto mengatakan, dari sejumlah variabel, kebaruan di DPR periode ini sangat minim. Sebab, hasil pemilu menempatkan urutan partai yang nyaris sama dengan 2019 lalu. Imbasnya, sebaran kursi tidak banyak bergeser signifikan, kecuali keluarnya PPP dari parlemen.
Kalaupun ada persoalan etik ataupun masalah di internal partai, bisa dibahas kemudian di level mahkamah partai. Hasil dari mahkamah partai baru digunakan sebagai dasar untuk memproses di masa mendatang. Jika tidak menggunakan sistem yang terukur, yang terjadi adalah kesewenang-wenangan.
Ketua Harian DPD Golkar Papua tersebut menjelaskan terkait pernyataaan yang bertolak belakang dengan putusan partai maka putusan tersebut bersifat individu. Dan iapun menegaskan bahwa arah perjuangan untuk Pilkada kali ini sudah diputuskan. Pihaknya juga menyatakan masih solid.
“Jika penyelenggara tidak bekerja dengan baik bisa menganggu tahapan Pilkada, atau mungkin para Paslon akan menggunakan cara-cara yang kurang baik untuk memenangkan diri mereka,” ujarnya.
Sebab secara organisasi seluruh Kader Golkar di Papua tegak lurus dengan keputusan DPP yang sifatnya final dan mengikat. Sehingga tidak ada satupun kader yang mengalihkan dukungan ke pasangan lain kecuali Pasangan MARI-YO.
Adapun DPP Golkar kini berharap kepada kedua figurnya tersebut baik Abisai Rollo dan Mathius D. Fakhiri bisa berkerja sama dan saling mendukung satu sama lainnya. Tentu saja perintah DPP Golkar tersebut jelas secara AD/ART Partai yang harus mewajibkan semua pengurusnya agar tegak lurus dengan perintah partai dan tidak berbelok dukungan kepada Paslon yang bukan diusung Partai Golkar pada Pilkada 2024 ini.
Dia mengatakan, penegasan mengenai pembatasan keterlibatan ASN dalam kegiatan politik atau berkampanye langsung sudah ada edaran Walikota yang ditandatangani langsung oleh mantan Sekda Kota Jayapura beberapa waktu yang lalu.
Pasalnya secara organisasi seluruh Kader Golkar di Papua tegak lurus dengan keputusan DPP yang sifatnya final dan mengikat. Sehingga tidak ada satupun kader yang berbelot dukungan ke pasangan lain kecuali pasangan Mari-YO.
Komisioner KPU Idham Holik mengatakan, teknis pelaksanaan kampanye sudah siap. Dari sisi regulasi, PKPU Kampanye maupun PKPU Dana Kampanye telah tuntas. ’’Kami telah sampaikan kepada semua pihak, terutama kepada tim pasangan calon, mengenai regulasi teknis penyelenggaraan kampanye,’’ ujarnya di kantor KPU, Jakarta, kemarin (24/9).
Hasil dari pencabutan nomor urut, Pasangan Calon Kepala Daerah Kabupaten Jayapura periode 2024 – 2029, untuk nomor urut 1 Palson Ted Mokay - H. Supardi, nomor urut 2 Paslon Yunus Wonda - Haris R. Yocku, nomor urut 3 Paslon Jan Jap Ormuseray - Asrin Rante Tasak, nomor urut 4 Paslon Yohanis Manansang Wally - Daniel Mebri dan nomor urut 5 Paslon Alpius Toam - Giri Wijayantoro.