Dari informasi yang diterima Cenderawasih Pos, diketahui kejadian ini terjadi pada pukul 18.55 WIT dimana saat itu korban baru saja selesai menutup kiosnya. Lalu beberapa menit kemudian diketahui ada 5 mendatangi kios
"Selain Miras, masih banyak ditemukan warga yang membawa sajam, perampokan, begal. Untuk menegakan itu semua, kami mengumpulkan 100 orang diambil dari setiap Distrik 2 orang yang menurut hemat dari masyarakat distrik bis
Menurut Kapolsek Abepura, Kompol Komarul Huda, kejadian bermula pada pukul 18.30 WIT. Korban bersama tiga rekannya, yaitu Abraham Hamadi, Muchael Twenty, dan Daniel Galagoy, sedang mengonsumsi minuman keras (Miras) di Venue Dayung Holtekamp. Saat itu, korban meminta dua rekannya, Muchael Twenty dan Daniel Galagoy, untuk membeli rokok di kios sekitar lokasi.
Sedangkan untuk urutan pertama ditempati profesi politisi dengan presentase 45 persen. Setelah itu urutan kedua ada pejabat kabinet dan kementerian. Posisi kedua ini mendapat 41 persen survei terkait profesi yang tidak dipercaya publik. Kemudian urutan ketiga adalah institusi Polri dengan presentase yang sama yakni 41 persen.
Melalui kehadiran "polisi Santa" diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan damai kasih disetiap hati masyarakat Kota Jayapura sekaligus memupuk indahnya toleransi dalam keharmonisan, kata Kombes Victor Mackbon.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan Aiptu Hidayat, menghembuskan nafas terakhirnya di RS Bhayangkara setelah kritis karena mengalami luka bacok di bagian kepalanya. “Rencana jenazah Aiptu Hidayat akan disemayamkan ke Kampung Halamannya yakni di Kabupaten Magetan, Jawa Timur,” ucap Kabid Humas dalam press rilisnya.
Brigpol Tri Yudha setelah sebelumnya dilaporkan kritis karena mengalami luka bacok di bagian kepala depan hingga hidung yang membuat korban langsung dilarikan ke RSUD Tiom dan berakhir RSUD Wamena. Sementara itu Korban Aiptu Hidayat telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura untuk dilakukan perawatan intensif.
Frits mengatakan teror bom yang terjadi di kantor Jubi satu bulan yang lalu merupakan sebuah ancaman bagi kebebasan pers dan juga mengancam pemilihan kepala daerah (Pilkada) damai di tanah Papua.
“Namun yang jelas, saya sudah perintahkan agar kasus itu diproses tuntas terhadap pelakunya, oknum, pelaku dari institusi, agar ditindak tegas apakah itu proses etik maupun pidananya,” paparnya ditemui usai Rapat Tingkat Menteri (RTM) Persiapan Libur Natal 2024 & Tahun Baru 2025 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta
Kabid Humas itu mengatakan kronologi kejadian yang mengakibatkan gugurnya satu anggota polisi, Briptu Kiki Supriyadi, penyerangan terjadi saat personel Polsek Ilu sebanyak 4 orang kembali dari Kota Mulia yang saat itu melintasi Kali Pagargom Distrik Kalome Kabupaten Puncak Jaya.