Misalkan harga bawang merah sebelumnya Rp 60 ribu/kg kini menjadi Rp 50 ribu/kg. Bawang putih Rp 50 ribu/kg dimana harga sebelumnya Rp 40 ribu/kg, cabe rawit Rp 80 ribu/kg dari sebelumnya Rp 110 ribu/kg dan cabe keriting Rp 70 ribu per kg dari sebelumnya Rp 90 ribu/kg.
Soal keluhan pedagang di Pasar Pharaa Sentani di bagian lapak paling belakang yang baru di bangun pasca kebakaran, pedagang meminta dibuatkan drainase dan jalan supaya saat hujan tidak becek dan ada pembuangan air melalui drainase.
Terkait dengan kondisi ini, pemerintah berharap agar masyarakat tidak terlalu panik yang berlebihan karena wilayah Kota Jayapura dan Papua pada umumnya tidak kekurangan bahan makanan. Untuk itu, dia meminta masyarakat di Kota Jayapura supaya kembali untuk mengkonsumsi pangan pangan lokal yang memang ketersediaannya cukup melimpah.
Lapak di Pasar Pharaa Sentani yang dibangun oleh BPBD Kabupaten Jayapura di eks lapak yang terbakar sudah sebagian di tempati pedagang. Namun sarana dan prasarana akses ke lapak tersebut belum dilengkapi mulai dari jalan, drainase dan tempat sampah, sehingga membuat pedagang dan pengunjung kurang nyaman.
Imran pedagang ikan di pasar pharaa sentani mengaku, saat ini lapak pedagang ikan dalam berjualan memang ada di lokasi tengah, dibuat sementara sambil menunggu pembangunan drainase selesai. Jadi pengunjung bisa membeli ikan di lapak bagian tengah walaupun tempatnya kurang begitu nyaman karena hanya digunakan sementara saja.
David selalu pemilik kios sembako di Pasar Pharaa Sentani mengatakan, harga beras medium dan premium mengalami kenaikkan harga per kemasan mulai dari Rp 10 ribu, baik merek 99, Kano, karung kuning dan lainnya.
  Untuk mendukung capaian dari target yang diberikan tersebut, pihaknya sejauh ini mengandalkan beberapa sektor yang menjadi sumber pendapatan asli daerah. Namun yang paling besar itu ada di Pasar Youtefa dan Pasar Hamadi.
Patroli yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Jayawijaya AKP Ibnu Rudihartono, S.IK dan Kapolsek Wamena Kota AKP Najamuddin, SH tersebut menyasar terhadap masyarakat yang dipengaruhi minuman keras dan sering mengganggu ketertiban di tengah aktifitas masyarakat.
 "Harga barang di pasar murah ini, sangat terjangkau, bedanya sekitar Rp. 8 ribu, seperti gula, di toko atau supermarket harganya kisaran Rp.18 ribu/kg, tapi di pasar murah ini ini cuma Rp. 12 ribu," ujarnya.
  Setelah pemanfaatan pasar itu ditertibkan pihak dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kota Jayapura beberapa waktu lalu. Para pedagang dari Arso Koya ini telah dibatasi aksesnya ke dalam pasar baru Youtefa otonom oleh Disperindag Kota Jayapura. Karena mereka berdagang di luar waktu yang ditetapkan pemerintah.