Proses perbaikan pipa tersebut, kata Entis membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 hari ke depan. Hal itu terjadi karena kondisi lokasi jalur pipah yang patah ini cukup sulit. Sehingga proses pendistribusian alat untuk perbaikannya tidak mudah.
Dalam Perda ini, disebutkan bahwa PT Air Minum Jayapura, selain bergerak untuk melayani air bersih melalui perpipaan, kedua juga dapat mengelola air limbah dan ketiga usaha-usaha lain yang menguntungkan perusahaan.
Adapun alasan memilih di area penyangga pipa transmisi jalur Kojabu, dikarenakan terdapat jalur pipa transmisi yang terletak di perbukitan rawan longsor. Apalagi melihat pertumbuhan penduduk saat ini wilayah tersebut. Dikhawatirkan penyangga pipa di daerah tersebut tidak kuat menahan tekanan air.
Khusus peningkatan cakupan pelayanan, 2024 ini PT AMJ menargetkan 2000 sambungan rumah. Namun dari jumlah yang ada 1.600 sambungan diantaranya akan segera direalisasikan. Hal itu kata Entis, sesuai dengan Instruksi Presiden, (Inpres) tentang Percepatan Penyediaan Air Minum Perkotaan. Dimana biaya untuk 1.600 sambungan rumah ini akan dibiayai oleh pemerintah pusat melalui dana APBN.
Atas persoalan tersebut pihaknyapun kemudian melakukan sosialisasi terkait rehabilitasi jaringan perpipaan dan pemasangan sambungan air di Kelurahan Bhayangkara. "Januari 2024 ini, kami akan bangun jaringan ke bak penampung, sistemnya itu jaringan pipa baru ini hanya pendamping jaringan pipa yang lama," terangnya.
DPRD,kata Saling, sangat mendukung penuh program tersebut. Pasalnya intake atau sumber mata air di Kota dan Kabupaten Jayapura ini masih menggunakan sumber mata air yang dibangun sejak 20 tahun silam.
Plt. Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengapresiasi kinerja dan capaian yang sudah dicapai oleh perusahaan daerah tersebut selama tahun 2023 dan tahun-tahun sebelumnya.
Hal itu terjadi karena beberapa faktor, salah satunya karena seluruh intake yang digunakan masih Intake lama yang telah dibangun sejak 20 tahun silam. Selain itu karena adanya kerusakan hutan.
Menurut Entis, jika dirata-ratakan dari total jumlah pelanggan tetap PDM Kota Jayapura penerimaan setiap bulan itu semestinya mencapai Rp 5,6 miliar. Namun jumlah itu sulit dicapai karena pelanggan ya rutin membayar itu hanya 57% saja.
"Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan tim Natal dan Tahun Baru. Kami juga sudah mengeluarkan SK tim, untuk menempatkan teman-teman secara operasional terutama bagian teknis. Supaya mereka standby selama Natal dan Tahun Baru, terutama di enam wilayah pelayanan," kata Entis Sutisna, Rabu (20/12).