Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Provinsi Papua, Yohanes Walilo, mengatakan rapat tersebut membahas kesiapan akomodasi dan jumlah warga katolik yang akan ke Vanimo. Adapun jumlah warga katolik ke Vanimo untuk mengikuti kegiatan tersebut kurang lebih 160 orang.
   Saat membacakan surat duta besar Vatikan untuk Indonesia, terungkap bahwa Uskup Petrus Canisius Mandagi telah mengajukan surat permohonan pengunduran diri sebagai Uskup Agung Merauke tertanggal 2 Mei 2024 yang ditujukan kepada Paus Fransiskus karena telah berusia 75 tahun. Â
  Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Jayapura Ronni Fajar Purba  mengatakan peningkatan permohonan surat Pas Lintas Batas dikarenakan antusias masyarakat terutama umat Katholik sangat tinggi untuk mengikuti kegiatan Misa bersama Paus Fransiskus di Vanimo, Papua Nugini (PNG) yang rencananya berlangsung pada September 2024 mendatang.
Momentum itu, Mgr. Yan You mengingatkan Susan untuk menjadi pemimpin yang bijaksana, berani membangun dialog dan kerja sama, serta terbuka terhadap nasihat yang diberikan oleh hierarki Gereja Katolik.
Dia mengharapkan masyarakat luar, harus bekerjasama dengan masyarakat adat, maupun OAP pasa umumnya. Sebab mereka telah memberi ruang bagi masyarakat luar mencari nafkah di bumi cendrawasih ini. "Saya mohon kita semua tetap bekerjasama dengan tokoh adat maupun tokoh masyarakat Papua," pintanya.
 Keenam imam baru Keuskupan Jayapura ini, semuanya dari Ordo Fratrum Minorum (OFM) atau sering disebut Ordo Fransiskan. Yakni Agustinus Ampur OFM, Benyamin Tanang, OFM, Diakon Matius Yeriko, OFM, Diakon Ronaldus Jemai, OFM, Diakon Stefanus Noverto,OFM, Diakon Ignasius Yosef Silubun, OFM. Â
Uskup Petrus Canisius Mandagi mengungkapkan, seminari adalah jantung dari keuskupan. ‘Mengapa dikatakan demikian, karena uskup dan para imam membuat keuskupan itu hidup seperti jantung. Karena melalui mereka,dirayakan ekaristi. Melalui uskup dan para imam orang diampuni dosanya dan seterusnya. Jantung keuskupan,’’ katanya.
Menurut Uskup berumur 75 tahun ini ada beberapa hal yang ingin ditunjukan Paus sehingga mau mengunjungi Indonesia. Pertama, Paus mau datang ke Indonesia karena mau menghargai orang Katolik  di Indonesia.
 Adapun lima nama-nama yang sebelumnya telah memenuhi kriteria dan menyatakan bersedia untuk dipilih beserta perolehan suara setelah pemilihan berlangsung yakni, Rini Sesilia Klanit (46 suara), Theresia Mote (40 suara), Tin Rosa Mohim Teniwut (25 suara), Veronika Irma Tappi (19 suara) dan Yasenta Mote (35 suara).