Darwin Tobing menyebutkan, digelarnya PIN Polio di Kabupaten Puncak sebagai upaya pencegahan setelah adanya informasi bahwa tiga kasus virus polio varian baru sudah ditemukan di Papua. Dimana satu kasus di Mimika, Papua Tengah, satu kasus di Nduga, Papua Pegunungan,dan satu kasus di Asmat, Papua Selatan.
Dia mengatakan, penyakit-penyakit yang biasanya muncul pada saat peralihan musim seperti malaria demam berdarah infeksi pernapasan atas atau ISPA juga diare. Penyakit-penyakit ini yang seringkali dianggap perawan dan sering dialami oleh masyarakat.
Dikatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor telah menorong seluruh Puskesmas di Pulau Karang ini untuk terakreditasi. Melihat betapa pentingnya layanan kesehatan di masyarakat, dalam membantu kebutuhan dan program strategis pemerintah yang telah disusun dengan baik.
Kepala PKR Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Inge Silvia ditemui media di PKR Merauke mengungkapkan bahwa dari 7.352 orang yang menjalani VCT sejak Januari-Mei 2024, tercatat 42 orang ditemukan terpapar atau positif terinveksi HIV. Dari 42 orang yang positif HIV ini, dengan pintu masuk yakni lewat ibu hamil 2 orang, hubungan seks 27 orang, TBC 4 orang, PITC 8 orang. Dan WBP 1 orang.
Terkait dengan upaya Dinas Kesehatan dalam penanganan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Bahan Berbahaya dan Beracun B3 di Lingkungan Puskesmas Kab. Jayapura, Dinkes Kab. Jayapura bersama Unicef melaksanakan program tersebut, dengan cara menyediakan pengelolaan IPAL pada beberapa Puskesmas yang ada.
Menurutnya, stunting disebabkan oleh banyak faktor, tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi saja, tetapi juga faktor pola asuh, faktor anemia pada remaja putri, faktor asupan gizi bagi ibu hamil hingga melahirkan dan ada juga yang disebabkan oleh kesehatan bayi dan balita pada masa pertumbuhan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Puskesmas Sumberker Biak, sebanyak 37 pemuda-pemudi yang tergabung dalam PAM GKI Jemaat Diaspora SPV Waropen, diperiksa secara kolektif khusus pemeriksaan darah malaria.
Menurutnya, ada 38 perusahaan secara online dan lebih dari seratus perusahaan menggunakan layanan online, yang mendapatkan apresiasi dari pihaknya. Kriteria penilaian yang dilakukan yaitu ketepatan membayar iuran, pemanfaatan mobile JKN dan ketentuan lainnya.
Adapun jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh pihaknya, yaitu pemeriksaan HIV-AIDS, TBC dan beberapa jenis penyakit kronis lainnya termasuk malaria dan hipertensi. Selain itu para calon pasangan suami istri itu juga akan diberikan penyuluhan tentang kesehatan.
“Kegiatan bakti kesehatan yang kami gelar ini merupakan bentuk kepedulian Polres Keerom, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara gratis, dengan turun langsung ke lapangan melihat masyarakat di kampung-kampung,” ungkap dr. Rebeka dalam rilisnya.