Kapolres Jayawijaya AKBP Heri Wibowo membenarkan adanya aksi saling serang dan saling membakar honai yang terjadi sejak kami kemarin dan berlanjut dengan pembalasan di hari ini, namun saat saat ini situasi sudah bisa di kendalikan usai aparat kepolisian mendatangi Kampung Nenagaima untuk melarai kedua pihak.
Kapolres menerangkan, awalnya ada warga dari salah satu kelompok yang sedang memetik pinang di sekitaran lokasi kejadian. Warga yang sedang memetik pinang tersebut kemudian dipanah oleh oknum dari salah satu kelompok lainnya yang terlibat bentrok.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK mengaku jika pihaknya telah menyiapkan 150 personil gabungan untuk melakukan pengamanan malam pergantian tahun di tugu salib Wamena, sebab ini menjadi bagian dari operasi lilin cartenz 2024 yang masih terus berjalan.
Kapolres Jayawijaya melalui Plt. Kasi Humas Ipda M. Suryanto menyatakan bahwa pelaku pemilik minuman keras tersebut diketahui berinisial LP (32) dimana saat ini yang bersangkutan sedang berada diluar daerah namun tetap mengendalikan bisnis miras tersebut di Kota Wamena
“Saya sudah perintahkan para Kapolres dan Kapolsek, bersama rekan-rekan TNI dan instansi terkait agar aktif melakukan imbauan dan pencegahan. Bila perlu lakukan penegakan hukum bagi yang adakan pesta-pesta miras yang berpotensi terjadinya konflik atau bentrok fisik,” pintanya.
Kapolres Jayawijaya melalui kasi Humas Ipda M Suryanto ketika dikonfirmas membenarkan adanya insiden kebbakaran tersebut namun hingga kini kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab kebakaran dari satu unit rumah dan satu unit ruko yang berada di Jalan thamrin Wamena.
Kapolres Lanny Jaya Kompol Nursalam Saka membenarkan informasi tersebut. Nursalam menyampaikan bahwa kebakaran tersebut diduga berasal dari kompor milik salah satu warga yang berada dalam jejeran kios tersebut.
Hasilnya, ratusan sajam kembali diamankan oleh Polres Jayawijaya, parang, samurai, pisau, tulang kasuawi dan busur serta anak panah, aksi mobilisasi massa yang membawa alat tajam ini dipicu oleh adanya pemindahan Pleno rekapitulasi tingkat Kabupaten untuk pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara di Wamena oleh KPU Papua pegunungan kemarin.
Namun yang terlihat di lapangan antrean BBM ini masih terus terjadi seperti ada kelangkaan atau kekurangan stok. Hal ini pun telah menjadi perhatian pemerintah kota Jayapura. Di mana PJ Walikota Jayapura Christian Sohilait, sebelumnya juga menyampaikan keprihatinannya dan berharap kepada aparat kepolisian untuk mengusut masalah itu.
Dihubungi dari Jayapura, Kapolres Puncak mengatakan, setelah dilakukan pembayaran kemudian ke 16 pekerja bangunan itu kemudian dilepas dan kini sudah berada di Polsek Sinak. Kondisi para pekerja itu dalam keadaan sehat dan baik-baik karena selama beberapa hari mereka tetap beraktivitas seperti biasa namun hanya di sekitar puskesmas.