Dana tersebut sebesar Rp 160 juta. Wakapolres sarmi juga menjelaskan bahwa dirinya datang bersama anggota bertujuan untuk membuka pemalangan karna ini sudah menyalahi aturan apalagi mereka memalang jalan Trans Sarmi Jayapura yang membuat aktifitas kendaraan yang mau ke Jayapura terhambat.
Oleh sebab itu Menanggapi masalah itu warga pesisir kota Jayapura, tempatnya di kampung Kayo Batu, berinisiatif membuat sebuah tempat penahanan sampah laut dari kumpulan bambu yang dinamakan Bambu Skam.
FKN tahun ini mengambil tema Jayapura Makan Ikan Asar atau Jamaika dan Dinas Priwisata dan Ekraf sengaja mendorong agar ikan asar produk Kota Jayapura benar – benar menjadi brand yang bisa dijadikan buah tangan atau oleh – oleh.
Untuk itu diharapkan setiap kampung di Kabupaten Jayapura ada Badan Usaha Milik Kampung (Bumkam) yang dikelola dengan baik dan professional, demi meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat di kampung dan setiap kampung ada pembangunan yang berkelanjutan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala BNNK Jayapura Arianto mengaku, usaha yang dilakukan BNNK Jayapura dalam perang melawan narkoba sudah dilakukan secara optimal. Pihaknya selalu memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat hingga tingkat kampung.
Pihak gereja dan masyarakat Desa Ramdori dan sekitar Distrik Swandiwe dan sekitarnya, sudah sepakat sejak tanggal 1 Maret 2024 lalu, tidak melakukan aktivitas menangkap ikan di wilayah pesisir pantai. Ritual yang mereka sebut ‘Sasi’ ini, disepakati oleh seluruh warga desa dan jemaat.
Lokasi pantai yang terletak di Kelurahan Sorido ini juga tempat berlangsungnya sejumlah kegiatan penting daerah. Sebut saja yang saat ini adalah Festival Biak Munara Wampasi 2024. Hampir seluruh moment dan aktivitas UMKM lokal, terpusat di Pantai ini. Sebelumnya juga digelar Festival Milenial Explosian, dan juga peluncuran tahapan Pilkada, dan sejumlah kegiatan lainnya, yang cukup massive.
Jika menggunakan jalan saat ini jarak tempuhnya bisa lebih satu jam, namun jika dengan membuka jalan baru yang sudah ada ini, jarak tempuh di kedua kampung bisa lebih cepat, tidak sampai satu jam.
“Ke depan saya akan coba klarifikasi dengan Badan Keuangan Daerah (BKD) kemudian dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) untuk sama-sama menghitung ini kurang lebih seperti apa ini uang yabg sebenarnya karena ada kecenderungan menurun, padahal dasarnya jelas,” kata Johannes saat ditemui di Mako Brimob Batalyon B Pelopor, Senin (1/7/2024).
Pelaksanaan Festival kampung telah depan mata berbagai macam kegiatanpun dilakukan Dinas Pariwisata (Dispar) sebagai penyelenggara kegiatan itu, mulai dilakukan, salah satunya adalah menciptkan kebersihan di lokasi kegiatan. Hal ini sangat penting untuk memberikan kenyamanan bagi setiap pengunjung nantinya./