Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur Felani , S.I.K melalui Kasat Lantas Polres Paniai Iptu Sugiarto, S.H., mengatakan, akibat cuaca yang sering hujan jalan pun jadi berlubang akibat terkikis oleh air.
Pemerintah Kota Jayapura akan memperbaiki akses jalan umum di Koya, Distrik Muara Tami Kota Jayapura. Hal ini disampaikan Penjabat Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey, Senin (9/10). Menurutnya, tahun ini pemerintah sudah masuk dalam perencanaan pekerjaan di 2024 mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Mumum Kabupaten Jayawijaya Andre Kindangen, SE, MSi menyatakan untuk kegiatan pengaspalan di jalan Muai sementara berjalan mulai dari Jalan yang mengarah ke SMA Kristen, tadi sudah ditinjau dan pegerjaannya sudah 250 sampai dengan 300 meter telah dilakukan pengaspalan.
Keluhan itu juga disampaikan di media sosial dan diberbagai media dan pernah ditegaskan Pj Bupati Jayapura Tri Warno Purnomo bahwa Dinas PUPR Kabupaten Jayapura harus bisa melakukan koordinasi dengan Balai Jalan Nasional maupun Pemprov Papua dan Balai Wilayah Sungai.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, melalui bidang teknisnya, Melkianus menjelaskan, khusus kerusakan traffic light yang ada di persimpangan jalan otonom itu disebabkan karena limitnya DC-nya dalam posisi off, dan pihaknya sudah kembali memperbaikinya.
Kerjasama ini untuk membantu menimbun dan meratakan material di lokasi pembangunan jembatan yang terkena dampak bencana alam banjir. Jalan ini merupakan akses jalan utama trans Yapen yang menghubungkan jalur dari kota Serui menuju Distrik Yapen Timur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jayapura Alpius Toam mengatakan, untuk sampai saat ini pengerjaan pembangunan jalan kemiri Depapre sepanjang kurang lebih 24 Km masih dalam tahap pekerjaan dan ditargetkan pada bulan Februari 2024 sudah selesai pengerjaan pembangunan jalan tersebut.
Lapak di Pasar Pharaa Sentani yang dibangun oleh BPBD Kabupaten Jayapura di eks lapak yang terbakar sudah sebagian di tempati pedagang. Namun sarana dan prasarana akses ke lapak tersebut belum dilengkapi mulai dari jalan, drainase dan tempat sampah, sehingga membuat pedagang dan pengunjung kurang nyaman.
Jalan yang sempat longsor ini sebelumnya sudah pernah diperbaiki, namun karena ada jalan jalan air di bawah tanah, hingga ruas jalan ini kembali ambles. Bahkan, terhitung sudah hampir lebih dari satu tahun ruas jalan di samping kantor Walikota Jayapura terbiarkan rusak.
Selama ini, untuk membuat jalan yang dapat menghubungkan antara rumah yang satu dengan rumah lainnya, Pemerintah Daerah maupun melalui swadaya masyarakat membangun jalan jembatan tersebut dari kayu dan papan. Tak tangung-tanggung, kayu dan papan yang digunakan adalah kayu besi.