Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Carolina mengatakan, pengendalian inflasi di Kota Jayapura dan Provinsi Papua sudah berjalan dengan baik. Namun saat ini yang masih perlu diperhatikan terkait inflasi adalah Papua Tengah dan Papua Pegunungan.
  Rumasukun mengatakan, Provinsi Papua merupakan bagian integral dari Republik Indonesia yang perlu mendapat perhatian lebih, khususnya dalam hal mencapai kesejahteraan dan kemajuan dalam pembangunan SDM Papua agar bisa setara dengan Provinsi lain di Indonesia.
Meski ada kenaikan harga beras untuk Papua, tetapi tidak begitu berdampak besar pada inflasi. Hal ini diungkapkan Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Carolin bahwa upaya mengontrol inflasi di Papua khususnya Kota Jayapura sudah baik.
  Adapun kepala daerahnya inisiatif dan inovatif dalam mengendalikan inflasi di daerahnya, sebagaimana terdapat 12 daerah yang masuk kuadran 1 rawan Inflasi dan 11 Daerah di kuadran 2.
Apalagi kenaikan harga barang kebutuhan pokok sudah terjadi sejak Desember 2023. Itu karena adanya hari raya keagamaan, dilanjutkan dengan seremonial peringatan pergantian tahun baru. Permintaan bahan kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman cukup tinggi sehingga mempengaruhi tingkat inflasi secara nasional.
  Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Setda Papua Suzana Wanggai di Papua, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil rapat bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Provinsi Papua berada di peringkat kedua dalam mempertahankan inflasi selama Desember 2023.
  Pj. Walikota Jayapura, Dr. Frans Pekey menjelaskan, tingkat inflasi di Kota Jayapura setelah dirinya dilantik menjadi pejabat walikota pada Mei 2022, angka inflasi dikota Jayapura saat itu berada diangka 8,6 persen.
  Tiga program prioritas nasional ini berhasil dikerjakan dengan capaian yang cukup memuaskan. “Program yang menjadi prioritas nasional, kita berhasil menurunkan Angka kemiskinan di Kota Jayapura dari 11,39% ke-11,12%," kata Frans Pekey, Selasa (2/1).
"Pada Desember 2023 terjadi inflasi sebesar 0,41 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 116,08 pada bulan November 2023 menjadi 116,56 pada bulan Desember 2023," kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Selasa (2/1).
  Suzana menyebut, dalam operasi pasar yang dilakukan ditemukan kenaikan harga pada minuman kaleng dan cabai. Untuk barang barang yang mengalami kenaikan harga ini, pihaknya sudah menindaklanjutinya.