Diakui, Festival Biak Pintar (FBP) yang dikemas sebagai suatu event untuk mengangkat sejumlah ekosistem pendidikan, maupun keberhasilan, prestasi siswa dan guru maupun sekolah adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian dan apresiasi.
Kabid Destinasi dan Pariwisata Dibudpar Kabupaten Jayawijaya, Naftali Rumbiak menyatakan untuk persiapan saat ini pihaknya telah mengakomodir panitia lokal yang ada disana untuk menyelesaikan beberapa tempat seperti gapura, tribun, dekorasi dan beberapa stand UMKM.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor Kamaruddin, S.Pd mengatakan FBPmenjadi kegiatan tahunan dimana di dalamnya menyajikan sejumlah kegiatan positif dan menjadi ruang kreasi serta lomba antar sekolah-sekolah.
Ketua Panitia FBLB sekaligus sebagai Asisten I Setda Kabupaten Jayawijaya Drs. Tinggal Wusono, menyatakan ini kali pertama FBLB masuk dalam top ten tahun 2024 sehingga pemerintah juga persiapannya lebih maksimal, lebih rapi dan tetap berkolaborasi.
Pemda Jayawijaya memastikan akan memprioritaskan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal yang ada di Jayawijaya pada event FBLB tahun 2024. Event ini sendiri dijadwalkan akan dilakukan pada 7-10 Agustus mendatang di Distrik Wosilimo dan Wamena Kota.
Dikatakan, festival ini dikhusukan untuk anak-anak usia 4-6 tahun dan di targetkan akan diikuti oleh 500 anak. Dimana 300 anak berasal dari TK dan PAUD, serta 200 anak lainnya dari umum.
  Pengunjung, kata dia, banyak yang meminati pada jelajah gua, dan menyaksikan prosesi ritual budaya lokal, seperti kegiatan besoyong. Kata-kata ini, urai Kasiyono, berasal dari kata soyong yang berarti mantera atau doa, sehingga besoyong artinya adalah sedang mengucapkan atau melantunkan jampi.
Giyai mengungkapkan, di Papua Tengah banyak sekali pegiat literasi yang bermunculan sehingga tujuannaya agar menggerakkan gerakan literaasi di tanah Papua untuk kemajuan masyarakat Papua.
PJ Bupati menilai bahwa pelaksanaan FBLB 2024 ini harus memberikan dampak perekonomian bagi masyarakat di Jayawijaya, sebab bukan hanya festivalnya saja yang ditampilkan namun harus beberapa objek wisata yang ada di wilayah ini juga harus disiapkan agar para turis itu tidak hanya berada di tempat Festival namun bisa ke beberapa tempat.
Kata Erid, sukses digelarnya Event tahunan itu di pantai Hamadi, berkat kerja sama berbagai pihak di lingkungan pemerintah kota Jayapura, komunitas, media, pelaku usaha dan masyarakat. Tidak hanya itu, gelarnya Festival tersebut Juga memberikan dampak positif kepada pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di kota Jayapura.