Dia menjelaskan, masih rendahnya pencapaian penyaluran bantuan pangan itu disebabkan berbagai faktor, di antaranya kondisi geografis dan cuaca. Walaupun demikian, pihaknya melalui pihak ketiga, yaitu PT YASA akan berupaya menyalurkan dan menyerahkan bantuan pangan tersebut kepada keluarga penerima manfaat.
Manager Operasional dan Pelayanan Publik (OPP) Bulog Papua dan Papua Barat, Guido XL Pereira menjelaskan, terkait dengan kekosongan beras SPHP di beberapa ritel modern maupun pasar tradisional, hal tersebut bukan dikarenakan stok beras digudang Bulog kosong.
Kepala Perum Bulog KCP Timika, Riyadi Muslim mengatakan, stok beras yang tersedia di gudang saat ini sekitar 850 ton. Di Pelabuhan Poumako Timika masih sekitar 1000 ton yang belum dibongkar untuk Public Services Obligation (PSO). Lalu, untuk beras komersil sekitar 52 ton.
Lanjutnya, mengingat geografis di Wilayah Papua Pegunungan dan kondisi keamanan akhir-akhir ini tidak kondisif serta adanya keterbatan moda transportasi, maka melalui Bapanas RI penyaluran CBP diperpanjang sampai dengan 31 April 2024.
"Keempat daerah tersebut rata-rata berada di wilayah pegunungan, sehingga pengirimannya harus menggunakan transportasi pesawat dengan kapasitas pemuatan per hari hanya 1,5 ton dan rata-rata hanya mendapatkan tiga flight," katanya di Jayapura, Papua, Senin,
‘’Dengan dikeluarkannya flexibilitas harga oleh Badan Pangan Nasional, kami sudah mulai melakukan penyerapan. Karena dengan harga Rp 11.000 perkilo diterima di gudang Bulog, menurut para pengusaha penggilingan sudah cocok harganya dan sudah masuk,’’ kata Firman Mando.
Pasalnya, jika selama ini harga beras murah yang disediakan Pemerintah kerja sama dengan Bulog untuk kemasan 5 kg dengan harga Rp 53.000, maka kali ini hanya dijual dengan harga Rp 25.000 atau hanya Rp 5.000 perkilonya.
Stok beras Bulog yang tersedia saat ini, rencananya dipakai untuk SPHP terutama untuk mendukung program bantuan pangan dan penyaluran untuk ASN. Sejauh ini untuk memenuhi stok di wilayah Papua pengiriman beras itu fokus didatangkan dari Provinsi Jawa Timur.
Dikatakan, saat ini Bulog sedang mendatangkan sekitar 7.500 ton beras dari Surabaya. Beras yang didatangkan tersebut selain untuk jatah beras ASN dan TNI-Polri juga lewat pasar murah dengan harga Rp 53.000 setiap 5 kg. ‘’Jadi sangat cukup tersedia,’’ terangnya.