Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua Pegunungan Irwanto Halitopo ST, MT mengatakan, mengoptimalkan saluran air dilakukan karena selama ini masyarakat yang tinggal dalam kota wamena Kabupaten Jayawijaya selalu mengelu akibat dari dampaknya banjir pada waktu hujan, sehingga ditangani langsung oleh Dinas PUPR Provinsi Papua.
"Saya minta masyarakat supaya lebih peduli terhadap lingkungan tidak membuang sampah di sembarang tempat dan secara swadaya membersihkan lingkungannya masing-masing tidak selalu mengharapkan pemerintah," ujar Frans Pekey, belum lama ini.
Karena itu, dia meminta masyarakat di Kota Jayapura untuk memperhatikan kebersihan lingkungannya terutama dari sampah-sampah yang memenuhi saluran air di kawasan pemukiman masing-masing.
Salah Satu masyarakat Kampung Pumo, Eligius Mabel mengatakan sejumlah Honai Warga di Kampung Pumo dipenuhi genangan air usai kali baliem meluap, bahkan sebagaian Warga mengunsi menyebarang kali menggunakan prahu ke tempat dataran yang lebih tinggi namun sebagain warga memilih untuk bertahan di rumah mereka.
Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Nofdy J Rampi mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan penyiapan dan pelaksanaan penebangan serta pemangkasan pohon yang ada di sekitar Jalan Utama di Kota Jayapura.
Sampah-sampah rumah tangga dan para pedagang di pusat kota selalu menumpuk di ujung kali tersebut. Bahkan sampah-sampah tersebut berserakan hingga di terapung di atas air, sehingga mengundang bau yang menyengat dan menganggu pemandangan sekitar kota.
Jika di wilayah kota terjadi banjir pada malam harinya termasuk sejumlah pohon tumbang, ternyata di kampung juga mendapat imbasnya. Masyarakat di Kampung Engros mengeluhkan banyaknya sampah plastik yang masuk ke kampung mereka. Bentuknya adalah sampah pampers dan juga kantong plastic es batu.
Karena itu, orang nomor satu di Kota Jayapura itu meminta dan sangat berharap kepada masyarakat terutama mereka yang mengalami langsung kerugian atau dampak dari banjir supaya memperbaiki atau membenahi secara mandiri rumahnya atau tempat tinggalnya.
Hujan lebat ini tidak hanya di Kota Jayapura saja, tapi juga Kabupaten Jayapura, dan sekitarnya yang menyebabkan dampak banjir, longsor dan pohon tumbang pada beberapa titik di Kota dan Kabupaten Jayapura.
Direktur PT. AMJ Robongholo Nanwani, Entis Sutisna mengatakan akibat fasilitas sumber air dan jaringan pipa air milik PT AMJ RN mengalami kerusakan, menyebabkan layanan air bersih terhenti. Terutama aliran air bersih dari Kojabu. Sebab, jalur pipa kojabu mengalami kerusakan.