Thursday, November 20, 2025
25.2 C
Jayapura
- Advertisement -spot_img

TAG

BMKG

Gelombang Tinggi, Nelayan Ragu-ragu Melaut

  Menanggapi peringatan BMKG tersebut, salah satu nelayan di Hamadi, La Ode (30), mengaku  bahwa kondisi gelombang tinggi tersebut memang sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Namun para nelayan masih tetap melaut, sesuai dengan batas yang telah ditentukan, yakni hanya 15 Km dari tepi pantai jika kondisi tidak memungkinkan.

Potensi Hujan Masih Terjadi, Masyarakat Diimbau Waspada

  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura memperkirakan kondisi ini akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi longsor di daerah lereng atau perbukitan.

BMKG Peringatkan Adanya Gelombang Tinggi

  "Berdasarkan informasi terkini, Siklon Tropis Trami terpantau berada di Perairan timur laut Filipina, yang menyebabkan terbentuknya wilayah konvergensi di Samudra Pasifik Barat yaitu di wilayah Perairan Utara Indonesia," jelas Heri.

Selama September, Terjadi 368 Gempa di Tanah Papua 

   Adapun wilayah kerja BMKG V Jayapura meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah,Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Berdasarkan data gempa bumi yang terjadi selama periode 1 hingga 30 September 2024, kata dia, sebagian besar gempa memiliki magnitudo rendah yakni antara 2,0 hingga 3,0 dengan kedalaman gempa umumnya dangkal.

Efek Gerak Semu Matahari, Picu Cuaca Panas

   Hal itu juga disebabkan karena minimnya tutupan awan serta cuaca cerah memaksimalkan radiasi matahari yang masuk ke permukaan bumi, yang menyebabkan suhu udara meningkat.

BMKG Peringatkan Potensi Penurunan Curah Hujan Tanpa Mitigasi Iklim

Dia menjelaskan berdasar permodelan iklim Representative Concentration Pathways (RCP) 8,5 tanpa upaya mitigasi atau business as usual memperlihatkan saat musim kering. Atau sekitar periode Juni, Juli, dan Agustus, hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan kumulatif secara signifikan, dalam perbandingan dengan periode historis 1976-2005.

Angin Kencang, Nelayan Diingatkan Waspada Gelombang Tinggi 

‘’Untuk   kapal-kapal nelayan untuk selalu waspada di bagian wilayah Timur hingga sebagian wilayah Timika. Untuk pengaruhnya karena karateristik musim kemaru ini anginnya dari Australia  atau angin Timur sehingga angin kencang menyebakan  gelombang tingig sebagian di Merauke,’’ katanya.

Pernah Terjadi Pada  Tahun 1996 Silam, Ada Kemungkinan Bisa Terulang

Prediksi adanya  gempa megathrust yang disampaikan oleh BMKG beberapa waktu lalu sempat menyedot perhatian masyarakat Indonesia.  Bagaimana tidak gempa megathrust  yang digambarkan sangat besar kekuatannya dan bisa memicu terjadinya gelombang tsunami yang sangat tinggi ini,  tentu membuat orang ketar-ketir. 

Tingginya Gelombang Karena Faktor Kecepatan Angin

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Jayapura, Heri Purnomo, S.Si, pada, Selasa (6/8) menyampaikan bahwa penyebab gelombang tinggi, terjadi karena kecepatan angin yang terjadi di wilayah perairan utara Jayapura itu mencapai 16 - 20 knot, yang menyebabkan pergerakan arus dan gelombang.

Perhatikan Larangan dan Kondisi Cuaca, Agar Kecelakaan Laut bisa Diminimalisir

Kecelakaan kapal masih mewarnai pelayaran di Kabupaten Merauke. Berdasarkan catatan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke,  selama 6 bulan terakhir terhitung sejak Januari-Juni  2024, tercatat 10  laporan yang diterima oleh Kantor SAR Merauke.

Latest news

- Advertisement -spot_img