Sunday, April 20, 2025
29.7 C
Jayapura
- Advertisement -spot_img

TAG

BMKG

Tingginya Gelombang Karena Faktor Kecepatan Angin

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Jayapura, Heri Purnomo, S.Si, pada, Selasa (6/8) menyampaikan bahwa penyebab gelombang tinggi, terjadi karena kecepatan angin yang terjadi di wilayah perairan utara Jayapura itu mencapai 16 - 20 knot, yang menyebabkan pergerakan arus dan gelombang.

Perhatikan Larangan dan Kondisi Cuaca, Agar Kecelakaan Laut bisa Diminimalisir

Kecelakaan kapal masih mewarnai pelayaran di Kabupaten Merauke. Berdasarkan catatan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Merauke,  selama 6 bulan terakhir terhitung sejak Januari-Juni  2024, tercatat 10  laporan yang diterima oleh Kantor SAR Merauke.

BMKG: Potensi Hujan Ringan dan Sedang Akan Terjadi Beberapa Hari ke Depan

Ezri mengatakan Hujan yang terjadi di kota Jayapura dan sekitarnya disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah fenomena gelombang atmosfer yang terpantau aktif di wilayah Papua sehingga berpotensi meningkatkan aktifitas pembentukan awan hujan.

Penjelasan BMKG soal Cuaca Dingin di Indonesia Akhir-akhir ini

Diketahui bahwa fenomena Aphelion adalah ketika jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion. Namun, hal itu tak otomatis membuat suhu menjadi lebih dingin. 

BMKG: Waspadi Suhu Panas Maksimum 34 Derajat Celcius

Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa kondisi suhu panas maksimum lebih dari 34,1 derajat Celcius juga terdeteksi menerpa wilayah Sentani, Jayapura, Papua, yang sudah berlangsung sejak 24 jam terakhir.

Berpotensi Hujan Lebat, BMKG Imbau Masyarakat Waspada

Yustus menyampaikan hal lain yang perlu diantisipasi bahwa menjelang pergantian musim hujan ke musim kemarau, akan terjadi transisi musim yang ditandai dengan hujan lebat namun disertai angin kencang dengan durasi singkat.

BMKG Prakirakan Jawa hingga Papua Masuki Kemarau pada 28 Juni hingga 4 Juli

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah setempat untuk tidak membakar sampah ataupun membuang puntung pada tempatnya untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Selain itu, BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan meteorologis yang merupakan kondisi anomali iklim dalam bentuk berkurangnya curah hujan dalam jangka waktu bulanan, musiman, bahkan durasi waktu yang panjang.

Gempa Tektonik M 5,7 di Jayapura Tak Berpotensi Tsunami

   Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah diakibatkan karena adanya deformasi batuan kerak bumi. Dari Hasil analisis BMKG mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser.

BMKG: 14 Hari Kedepan Cuaca Cerah dan Berawan

Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan kondisi atmosfer yang cukup basah dengan ketersediaan uap air yang cukup tinggi pada lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb akibat adanya gangguan pola angin di wilayah utara Papua disertai dengan adanya aktivitas gelombang atmosfer Rossby equator.

Jadi Daerah Rawan, Program Mitigasi Bencana Perlu Dilakukan

Dr. Weniza, M.Sc, selaku Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Pusat mengatakan koordinasi dan kolaborasi bersama dalam kesiapsiagaan bencana gempa bumi dan tsunami perlu dilakukan, diperkanalkan disosialisasikan kepada seluruh elemen lapisan masyarakat. 

Latest news

- Advertisement -spot_img