Dikatakan, Muting dan sejumlah distrik lainnya memasuki musim hujan lebih duluan dibandingkan dengan wilayah kota karena adanya perbedaan jarak kemudian lokasi. Selain itu ada juga wilayah-wiulayah yang berdekatan dengan pantai dan ada juga yang jauh dari pantai.
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG Miming mengatakan, kondisi suhu panas maksimum lebih dari 37,0 - 37,8 derajat Celsius terdeteksi menerpa wilayah Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, hingga Bima di Nusa Tenggara Barat, yang sudah berlangsung 24 jam terakhir.
Menanggapi peringatan BMKG tersebut, salah satu nelayan di Hamadi, La Ode (30), mengaku bahwa kondisi gelombang tinggi tersebut memang sudah terjadi beberapa pekan terakhir. Namun para nelayan masih tetap melaut, sesuai dengan batas yang telah ditentukan, yakni hanya 15 Km dari tepi pantai jika kondisi tidak memungkinkan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura memperkirakan kondisi ini akan terjadi hingga satu pekan ke depan. Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi longsor di daerah lereng atau perbukitan.
"Berdasarkan informasi terkini, Siklon Tropis Trami terpantau berada di Perairan timur laut Filipina, yang menyebabkan terbentuknya wilayah konvergensi di Samudra Pasifik Barat yaitu di wilayah Perairan Utara Indonesia," jelas Heri.
Adapun wilayah kerja BMKG V Jayapura meliputi Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah,Papua Selatan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Berdasarkan data gempa bumi yang terjadi selama periode 1 hingga 30 September 2024, kata dia, sebagian besar gempa memiliki magnitudo rendah yakni antara 2,0 hingga 3,0 dengan kedalaman gempa umumnya dangkal.
Hal itu juga disebabkan karena minimnya tutupan awan serta cuaca cerah memaksimalkan radiasi matahari yang masuk ke permukaan bumi, yang menyebabkan suhu udara meningkat.
Dia menjelaskan berdasar permodelan iklim Representative Concentration Pathways (RCP) 8,5 tanpa upaya mitigasi atau business as usual memperlihatkan saat musim kering. Atau sekitar periode Juni, Juli, dan Agustus, hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami penurunan curah hujan kumulatif secara signifikan, dalam perbandingan dengan periode historis 1976-2005.
‘’Untuk kapal-kapal nelayan untuk selalu waspada di bagian wilayah Timur hingga sebagian wilayah Timika. Untuk pengaruhnya karena karateristik musim kemaru ini anginnya dari Australia atau angin Timur sehingga angin kencang menyebakan gelombang tingig sebagian di Merauke,’’ katanya.
Prediksi adanya gempa megathrust yang disampaikan oleh BMKG beberapa waktu lalu sempat menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak gempa megathrust yang digambarkan sangat besar kekuatannya dan bisa memicu terjadinya gelombang tsunami yang sangat tinggi ini, tentu membuat orang ketar-ketir.