"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Maluku (intra-slab) yang tersubduksi ke bawah Pulau Halmahera," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu (22/11).
BMKG dalam rilisnya, memaparkan potensi pertumbuhan awan hujan dan ketinggian gelombang laut yang diakibatkan sirkulasi siklonik atau pusaran angin yang membawa uap air yang membentuk awan.