“Mereka memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Maroko memiliki organisasi bagus dan pintar cara bermainnya. Counter attack juga sangat cepat. Saya lihat setelah pertandingan pemain lebih percaya diri dan yakin bahwa kita bisa,” sambungnya.
Maroko sendiri sekarang pada posisi kedua dengan meraih tiga poin, sedangkan Indonesia berada di posisi ketiga dengan mengoleksi dua angka. Sedangkan Ekuador berada di posisi puncak Grup A dengan memiliki empat poin.
Bima Sakti menyebut tidak harus memenangi laga kontra Maroko untuk bisa lolos ke 16 besar. Namun, hasil seri saja disebutnya tidak cukup bagi timnya apabila Panama berhasil memenangkan saat melawan Ekuador.
“Yang pasti kami ingin menang, targetnya itu. Nanti soal hasil yang paling penting kami bisa lolos, bisa juara grup, runner-up, atau peringkat ketiga terbaik,” imbuhnya.
Sementara bek Timnas Indonesia U-17, Sulthan Zaky, merasa tidak terbebani dengan pertandingan terakhir. Dia dan rekan-rekannya akan tetap berjuang dan termotivasi meraih hasil terbaik.
“Suasana sekarang anak-anak happy dan tidak terlalu terbebani untuk pertandingan. Meski begitu, kami tetap serius. Kami bukan terbebani, tapi sebagai motivasi buat kami, apalagi membawa nama negara dan masyarakat yang berharap kita bisa lolos. Itu kami jadikan motivasi,” timpal Sulthan Zaky.
Pertandingan terakhir Grup A Piala Dunia U-17 akan digelar secara bersamaan pada Kamis (16/11) pukul 19.00 WIB di dua stadion. Laga Timnas Indonesia melawan Maroko bakal tetap di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Sedangkan pertandingan Ekuador melawan Panama akan dilakukan di Stadion Manahan, Solo.(*)
Sumber: PSSI | Jawapos
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos