“Ketika kami hilang kesempatan di babak pertama itu adalah kegagalan saya. Lalu, saya melakukan pergantian di bagian sayap dan memastikan pemain dalam kondisi fisik yang baik,” kata dia.
“Kami pun mendapatkan keuntungan karena lawan mendapatkan kartu merah. Tetapi, sayang kami tetap gagal memenangkan pertandingan,” ujar Vannuchi menambahkan.
Di babak pertama, Vannuchi mengatakan, pemainnya kekurangan energi dan bermain gugup di babak pertama. Akibatnya, mereka tidak bisa memanfaatkan kesempatan yang ada.
“Di babak pertama butuh dedikasi pemain lebih tinggi. Saya sendiri merasa ada kekurangan di sayap kiri. Dan, di babak kedua beberapa pemain juga mulai kelelahan. Kami dalam masalah, apalagi saat penalti terjadi. Wasit butuh waktu untuk memutuskan hingga banyak waktu terbuang,” tukasnya.
“Kami sebenarnya tidak kesulitan, tapi saat cetak gol tidak efisien hingga kehilangan banyak peluang dari poin taktis. Amougou sudah menyamakan kedudukan, tapi kami kehilangan peluang. Ini situasi yang sama di Piala Eropa lalu. Kami kurang beruntung dan gagal saat adu penalti,” ujarnya.
Menurut Vannuchi, pemain sudah mempersiapkan diri menghadapi adu penalti. Namun, saat terjadi adu penalti di pertandingan, mereka malah kalah. (*)