Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Wakapolda Berikan Pembekalan Peserta PKKMB Uniyap Jayapura

JAYAPURA-Wakil Kepolisian Daerah Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, S.H., memberikan pembekalan kepada PKKMB Universitas Yapis (Uniyap) Papua T.A 2022/2023 dengan tema “Transformasi Uniyap Menciptakan Mahasiswa Unggul Yang Berilmu Keluhuran Akhlak, Cinta Tanah Air Kearifan Lokal, dan Berdaya Saing Global Menuju Indonesia Maju” bertempat di Aula Universitas Yapis Papua, Senin (22/8).

  Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, S.H., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Ir. Didik Suryamiharja S. Mabui, S.T., M.T. dan Peserta PKKMB Universitas Yapis Papua sekitar 510 orang.

  Wakapolda Papua menyampaikan bahwa Nasionalisme merupakan sikap Nasionalisme seorang Warga Negara terhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari suatu potensi ancaman, Integrasi Nasional yaitu Proses dinamis yang menyatakan pemerintah dan Wilayah sebagai komponen fungsional dari komunitas Nasional yang mendasari yaitu Geografi, Demografi, Sumber Daya Alam, Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosbud, dan Hankam.

Baca Juga :  Ajak Masyarakat Kampung Keyke Sukseskan Pemilu 2019

  “Pemaknaan 4 pilar kebangsaan yaitu salah satunya Pancasila, sebagai Dasar Negara, Sebagai Pedoman hidup, sebagai Jiwa bangsa, sebagai kepribadian Bangsa, sebagai Sumber Hukum, Sebagai Cita-cita Bangsa, dan sebagai pandangan hidup,” ucap Wakapolda Papua.

  Lebih lanjut, Wakapolda Papua mengatakan Bhinneka Tunggal Ika membentuk kesatuan dari keanekaragaman yaitu tidak terjadi pembentukan konsep baru dari keanekaragaman konsep-konsep yang terdapat pada komponen bangsa.

  “Ada beberapa ancaman kebhinekaan yakni pudarnya paham Nasionalisme dalam konteks mencapai cita-cita Nasional, muncul ideologi anti Pancasila dan kurangnya profesionalisme serta proposionalisme dalam kelola konflik,” ungkap Wakapolda Papua.

  Akhir kata dari Wakapolda Papua bahwa kesimpulan pembekalan yakni kemajemukan bangsa Indonesia harus dijaga dan dipelihara sebagai modal sosial & sumber kekayaan bangsa. Bhinneka Tunggal Ika sebagai doktrin dan kesepakatan Nasional harus dipertahankan demi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika perubahan Global. Menjaga dan mempertahankan NKRI adalah tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk peran serta mahasiswa, dalam rangka mencegah setiap ancaman radikalisme dan terorisme yang dapat  memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (humas)

Baca Juga :  Bhabinkamtibmas Kawal Penyaluran Bantuan Beras

JAYAPURA-Wakil Kepolisian Daerah Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, S.H., memberikan pembekalan kepada PKKMB Universitas Yapis (Uniyap) Papua T.A 2022/2023 dengan tema “Transformasi Uniyap Menciptakan Mahasiswa Unggul Yang Berilmu Keluhuran Akhlak, Cinta Tanah Air Kearifan Lokal, dan Berdaya Saing Global Menuju Indonesia Maju” bertempat di Aula Universitas Yapis Papua, Senin (22/8).

  Hadir dalam kegiatan tersebut Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, S.H., Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Dr. Ir. Didik Suryamiharja S. Mabui, S.T., M.T. dan Peserta PKKMB Universitas Yapis Papua sekitar 510 orang.

  Wakapolda Papua menyampaikan bahwa Nasionalisme merupakan sikap Nasionalisme seorang Warga Negara terhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari suatu potensi ancaman, Integrasi Nasional yaitu Proses dinamis yang menyatakan pemerintah dan Wilayah sebagai komponen fungsional dari komunitas Nasional yang mendasari yaitu Geografi, Demografi, Sumber Daya Alam, Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosbud, dan Hankam.

Baca Juga :  Anak di Pelosok Pegunungan Bintang Belajar dan Bermain Melalui Program Si-Ipar

  “Pemaknaan 4 pilar kebangsaan yaitu salah satunya Pancasila, sebagai Dasar Negara, Sebagai Pedoman hidup, sebagai Jiwa bangsa, sebagai kepribadian Bangsa, sebagai Sumber Hukum, Sebagai Cita-cita Bangsa, dan sebagai pandangan hidup,” ucap Wakapolda Papua.

  Lebih lanjut, Wakapolda Papua mengatakan Bhinneka Tunggal Ika membentuk kesatuan dari keanekaragaman yaitu tidak terjadi pembentukan konsep baru dari keanekaragaman konsep-konsep yang terdapat pada komponen bangsa.

  “Ada beberapa ancaman kebhinekaan yakni pudarnya paham Nasionalisme dalam konteks mencapai cita-cita Nasional, muncul ideologi anti Pancasila dan kurangnya profesionalisme serta proposionalisme dalam kelola konflik,” ungkap Wakapolda Papua.

  Akhir kata dari Wakapolda Papua bahwa kesimpulan pembekalan yakni kemajemukan bangsa Indonesia harus dijaga dan dipelihara sebagai modal sosial & sumber kekayaan bangsa. Bhinneka Tunggal Ika sebagai doktrin dan kesepakatan Nasional harus dipertahankan demi kelangsungan hidup Bangsa Indonesia dalam menghadapi dinamika perubahan Global. Menjaga dan mempertahankan NKRI adalah tanggung jawab semua komponen bangsa termasuk peran serta mahasiswa, dalam rangka mencegah setiap ancaman radikalisme dan terorisme yang dapat  memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. (humas)

Baca Juga :  Patroli Dialogis Intens Dilakukan Polres Tolikara

Berita Terbaru

Artikel Lainnya