Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

DPPAD: Guru Butuh Rasa Aman

Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait ST., M.Si

JAYAPURA – Terkait kondisi keamanan di Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pastinya akan sangat mempengaruhi pisikolog para guru  di Pegunungan Papua.

 Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait ST. M.Si mengatakan,  dengan kondisi keamanan,  pihaknya berharapkepada semua pihak agar dapat bekerja sama dan mendoakan nasib para guru,  khususnya di Distrik Beoga.

 “Kami harap para guru yang masih bertahan jika kondisinya tidak aman bisa mencari tempat yang lebih aman atau keluar dari daerah tersebut dengan keadaan selamat. Kami sangat mengutuk keras tindakan brutal yang tidak bertanggung jawab,”ungkapnya, Senin (12/4) kemarin.

 Diakuinya, kondisi ini pastinya akan mempengaruhi piskolog para guru untuk mendidik anak bangsa. Selain itu dengan sekolah yang dibakar pastinya sangat merugikan pemerintah.

Baca Juga :  Penerapan PEN di Papua Harus Komprehensif

 “Kami membangun sekolah setengah mati. Satu ruang kelas saja sudah makan Rp 500 juta – Rp 600 juta itu sekolah dari kayu, belum lagi semen. Selain itu menghadirkan guru di sana saja susah sekali, apalagi dengan kondisi seperti ini,” tambahnya.

 Untuk menjadi guru di pedalaman mereka memiliki gaji yang sama hanya saja yang membedakan adalah tunjangan yang mana guru yang berada di lokasi-likasi pedalaman tertentu pastinya memiliki tunjangan yang berbeda.

 “Tunjangan yang membedakan,  tetapi untuk gaji semua guru sama. Untuk itu perlu bantuan dari semua pihak untuk mendukung proses belajar mengajar di daerah Pegunungan Papua, karena mau gaji atau tunjangan sebesar apapun jika kondisinya tidak aman maka tidak ada guru yang mau mengajar apalagi menetap disana,” tambahnya.(ana/ary)

Baca Juga :  Komisi I DPR RI Pastikan Keamanan Papua
Kepala DPPAD Provinsi Papua, Christian Sohilait ST., M.Si

JAYAPURA – Terkait kondisi keamanan di Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pastinya akan sangat mempengaruhi pisikolog para guru  di Pegunungan Papua.

 Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua Christian Sohilait ST. M.Si mengatakan,  dengan kondisi keamanan,  pihaknya berharapkepada semua pihak agar dapat bekerja sama dan mendoakan nasib para guru,  khususnya di Distrik Beoga.

 “Kami harap para guru yang masih bertahan jika kondisinya tidak aman bisa mencari tempat yang lebih aman atau keluar dari daerah tersebut dengan keadaan selamat. Kami sangat mengutuk keras tindakan brutal yang tidak bertanggung jawab,”ungkapnya, Senin (12/4) kemarin.

 Diakuinya, kondisi ini pastinya akan mempengaruhi piskolog para guru untuk mendidik anak bangsa. Selain itu dengan sekolah yang dibakar pastinya sangat merugikan pemerintah.

Baca Juga :  Pemprov Percepat Pengisian Jabatan Wakil Bupati Biak Numfor

 “Kami membangun sekolah setengah mati. Satu ruang kelas saja sudah makan Rp 500 juta – Rp 600 juta itu sekolah dari kayu, belum lagi semen. Selain itu menghadirkan guru di sana saja susah sekali, apalagi dengan kondisi seperti ini,” tambahnya.

 Untuk menjadi guru di pedalaman mereka memiliki gaji yang sama hanya saja yang membedakan adalah tunjangan yang mana guru yang berada di lokasi-likasi pedalaman tertentu pastinya memiliki tunjangan yang berbeda.

 “Tunjangan yang membedakan,  tetapi untuk gaji semua guru sama. Untuk itu perlu bantuan dari semua pihak untuk mendukung proses belajar mengajar di daerah Pegunungan Papua, karena mau gaji atau tunjangan sebesar apapun jika kondisinya tidak aman maka tidak ada guru yang mau mengajar apalagi menetap disana,” tambahnya.(ana/ary)

Baca Juga :  Pelaksanaan UN SMA/SMK Melalui  3 Cara

Berita Terbaru

Artikel Lainnya