JAKARTA-Proses pidana terhadap Presiden FIFA, Gianni Infantino atas hubungannya dengan mantan jaksa agung Swiss, Michael Lauber telah ditutup, kata jaksa Swiss pada Kamis (26/10). Keputusan ini dipuji Infantino karena membuktikan dirinya tak bersalah.
Infantino terpilih pada 2016 untuk membersihkan badan sepak bola dunia FIFA setelah terlibat dalam skandal korupsi.
Namun, pihak berwenang Swiss meluncurkan proses terhadap Infantino sendiri pada 2020 atas dugaan pelanggaran kerahasiaan, penyalahgunaan jabatan, dan membantu serta bersekongkol terkait pertemuan yang ia adakan dengan Lauber.
Dalam mengakhiri persidangan, jaksa mengatakan penyelidikan mereka telah ‘membatalkan’ kecurigaan tersebut.
Infantino yang keturunan Swiss-Italia, yang berulang kali membantah melakukan kesalahan, mengatakan keputusan itu adalah ‘kemenangan telak dan jelas bagi saya, bagi FIFA baru, dan bagi keadilan’.
“Tentu saja dan tidak mengejutkan, penyelidikan secara lengkap dan jelas menegaskan bahwa saya selalu bertindak sesuai hukum yang berlaku, selalu membela kepentingan FIFA, dan sepak bola secara eksklusif,” kata Infantino.
Pihak berwenang Swiss telah menyelidiki kontak antara Infantino dan Lauber, yang mengundurkan diri sebagai jaksa agung Swiss setelah pengadilan menyimpulkan bahwa dia menutup-nutupi pertemuan dengan bos FIFA dan berbohong kepada pengawas.
Sementara waktu itu, kantornya sedang menyelidiki korupsi di badan sepak bola dunia tersebut.
Jaksa mengatakan bahwa penyelidikan mereka tidak menemukan bukti bahwa Infantino telah ‘mengatur dan menyalahgunakan’ fungsi Kantor Kejaksaan Agung Swiss untuk ‘melakukan tindakan yang tidak biasa, tidak dapat dijelaskan, dan bahkan ke arah kriminal’.
FIFA mengatakan mereka telah mencatat keputusan untuk menutup proses tersebut ‘dengan kepuasan yang luar biasa’.
Sumber: Reuters     |  Jawapos