JAKARTA-Di tengah performa solidnya bersama NEC Nijmegen sepanjang Eredivisie musim 2024/2025, Calvin Verdonk justru mengaku mengalami musim yang sulit secara mental. Bek kiri Timnas Indonesia itu tampil konsisten secara statistik.
Namun di balik 33 penampilannya, tersimpan rasa frustrasi mendalam yang memengaruhi emosinya di lapangan. Dalam wawancara dengan Omroep Gelderland, Verdonk mengungkap bahwa musim ini adalah salah satu yang paling berat baginya.
Dia hanya absen satu kali sepanjang musim, yaitu saat menghadapi Go Ahead Eagles karena akumulasi kartu kuning. Namun, justru jumlah kartu yang dia kumpulkan jadi catatan tersendiri. Sembilan kartu kuning, terbanyak sepanjang karirnya di Eredivisie.
“Saya rasa ini musim yang stabil, karena saya hanya absen sekali. Tapi kartu kuning? Itu jelas buruk,” ucap Verdonk blak-blakan.
Verdonk tak menampik bahwa kartu-kartu tersebut bukan hanya karena agresivitas sebagai pemain bertahan, tetapi juga efek dari tekanan mental yang dia alami selama musim berlangsung.
“Setiap musim saya memang mendapatkan beberapa kartu. Tapi kali ini saya bermain dalam kondisi frustrasi. Itu berpengaruh, akhirnya saya melakukan banyak pelanggaran,” jelas pemain kelahiran Dordrecht itu.
Salah satu momen paling emosional terjadi saat NEC bertemu SC Heerenveen di pekan ke-30. Dalam pertandingan itu, Verdonk melakukan pelanggaran keras terhadap Levi Smans karena emosi yang memuncak akibat permainan tim yang tidak berjalan sesuai rencana.
“Saya frustrasi karena semuanya terasa tidak bekerja. Saya melanggar Smans cukup keras waktu itu,” ucap dia.
Sebagai bek kiri yang aktif naik membantu serangan, Verdonk mengaku bahwa gaya bermain agresif memang menjadi bagian dari identitasnya. Dia sering kali terlibat duel fisik sejak awal serangan maupun saat bertahan.
“Saya sering naik ke depan ketika pemain sayap mendapat bola. Entah saya yang mengoper atau menerima operan. Dalam proses itu, saya sering duel dan kadang berakhir dengan kartu kuning” terang dia.
Verdonk juga menjelaskan bahwa peran taktisnya berubah musim ini. Selain beroperasi di sisi kiri, ia juga ditugaskan menjadi bek tengah dalam beberapa pertandingan karena rotasi taktik yang dilakukan pelatih Rogier Meijer.